Dewan Keamanan PBB. (IDN Times/Sonya Michaella)
Pertimbangannya lainnya, keberadaan Dewan Keamanan Nasional saat ini diperlukan. Bahkan, lembaga semacam ini umum dijumpai di negara lain.
Dewan Keamanan Nasional di banyak negara berfungsi sebagai forum sidang atau koordinasi tertinggi presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Lembaga yang tidak bersifat operasional.
Hutabarat juga menuturkan, Dewan Keamanan Nasional bisa membantu presiden dalam mengambil keputusan di keadaan darurat dan situasi krisis. Termasuk menangani permasalahan dengan eskalasi tinggi, krusial, mendesak, dan strategis.
Salah satu keputusan yang dihasilkan misalnya, menetapkan status darurat sipil militer dan perang.
"Dewan inilah, bukan hanya sekedar sidang kabinet sebagai kepala negara, tapi presiden sebagai ketua dewan, di mana pada rapat ini lebih komprehensif presiden bisa mengundang masyarakat juga, (masyarakat) bisa hadir dalam sidang tersebut seperti dilakukan di negara lain," tutur dia.
Hutabarat lantas menyampaikan, suara Indonesia kurang terdengar di Dewan Keamanan PBB karena tak memiliki Dewan Keamanan Nasional.
Indonesia juga jadi satu-satunya negara anggota G20 yang belum menjadi peserta pada forum National Security Council tingkat internasional.
"Hal ini mengakibatkan suara Indonesia kurang terdengar oleh Dewan Keamanan PBB," imbuhnya.