Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam rapat perdananya bersama Komisi l DPR RI, sempat dihujani interupsi oleh anggota Fraksi PDI Perjuangan. Gara-garanya, Prabowo minta rapat pembahasan terkait anggaran digelar secara tertutup.
Rapat yang dimulai pukul 11.20 WIB itu dipimpin oleh Ketua Komisi l Meutya Hafid dari Fraksi Golkar. Awalnya, Meutya memperkenalkan anggotanya dan dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi Prabowo di bidang pertahanan, termasuk soal anggaran.
Prabowo pun mulai memaparkan visi misinya terkait pengamanan negara dan kemandirian alat utama sistem pertahanan (alutista) Indonesia. Ia sempat mengaku telah menemui penasihat-penasihatnya, yang memastikan bahwa Indonesia mampu untuk memperkuat ketahanan. Dia menyebut, semua bahan pembuatan alutsista sebenarnya ada di Indonesia.
Namun, untuk menjelaskan lebih rinci dan teknis apalagi menyangkut anggaran, Prabowo meminta untuk dibahas secara tertutup. Keinginan Prabowo ini kontan menuai interupsi.
“Ibu ketua dan anggota Komisi l yang saya hormati, saya tentunya terbuka untuk pertanyaan dan masukan dari Komisi l, tentunya ada hal-hal yang rinci dan teknis, dan yang menurut saya tidak boleh diketahui oleh pihak umum terutama pihak bangsa lain, saya terpaksa ingin sidang ini dilaksanakan tertutup,” kata Prabowo di ruang rapat Komisi l DPR, Senin (11/11).
“Kami mohon pengertian bahwa kami masih taraf inventarisasi hingga bulan Desember ini, kami sedang menyusun piranti-piranti lunak, software, revisi, dan pemutakhiran strategi. Kita akan paparkan kepada lembaga terkait dan Presiden sebagai yang bertanggung jawab kepada hankam (pertahanan keamanan),” sambungnya.