Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)
Hasto kemudian menyinggung Anas Urbaningrum yang direkrut Demokrat usai jadi Komisioner KPU pada pemilu 2009. Menurutnya, hal itu merupakan keanehan.
“Pak Anas Urbaningrum ini kan bagaikan ketika dibutuhkan, itu kemudian di-subyo (diangkat-angkat), tapi ketika tidak dikehendaki, kemudian muncul berbagai upaya. Karena banyak yang mengatakan Anas saat itu adalah tidak dikehendaki oleh kepemimpinan bapak SBY. Lalu muncul. Ini kan harus juga ditanggapi. Karena ketika merekrut Anggota KPU, dan kemudian dijanjikan di dalam kepengurusan suatu partai politik, ini suapnya jauh lebih dashyat dari apa yang terjadi pada Harun Masiku," kata dia.
"Berbeda kualitasnya. Ketika KPU yang seharusnya netral, kemudian sejak awal diiming-imingi untuk masuk di dalam suatu struktur elite dari suatu partai, ini adalah suatu tradisi demokrasi yang sangat tidak sehat. Ini suap politik yang betul-betul sangat berbahaya di dalam kualitas demokrasi kita," sambungnya.