Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin (www.instagram.com/@sjafrie_sjamsuddin)
Dalam riwayat penugasannya, Sjafrie Sjamsoeddin pernah memimpin pasukan untuk meredam pemberontakan di Timor-Timor, kemudian di Aceh, Irian Jaya, dan kembali bertugas di Timor-Timor. Dia kemudian dipercaya sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), yang bertugas mengawal dan menjaga keselamatan Presiden ke-2 RI Soeharto. Termasuk pada 1995 saat Soeharto berkunjung ke zona perang di Bosnia Herzegovina.
Sjafrie kemudian mendapat promosi mengisi jabatan bintang satu menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 061/Surya Kencana (1995–1996). Kemudian Kepala Staf Garnisun Tetap (Kasgartap) 1-Ibu Kota (1996), Kepala Staf Kodam (Kasdam) V Jaya (1996), dan Panglima Daerah Militer V Jaya.
Sjafrie saat itu menggantikan Mayjen TNI Sutiyoso untuk posisi Pangdam Jaya. Dia mengisi jabatan bintang dua itu tak lama setelah Prabowo menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
Penugasan Sjafrie menjadi Pangdam Jaya terjadi pada masa jelang kejatuhan Soeharto yang diwarnai berbagai demonstrasi, kerusuhan hingga penjarahan. Sjafrie, sebagaimana dituturkan dalam beberapa buku dan saksi sejarah, dinilai sebagai pemimpin yang piawai meredam dan mencegah kerusuhan massa berlarut-larut.
Saat itu, dia mengerahkan pasukan untuk berkeliling dan berjaga di daerah-daerah rawan. Bahkan, Sjafrie turun langsung memastikan Jakarta kembali aman dan kondusif dengan ikut berpatroli naik kendaraan tempur keliling Jakarta.
Ia juga pernah menduduki posisi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI (2002), dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departemen Pertahanan pada 2005 hingga 2010. Dephan sejak 6 November 2008 berganti nama menjadi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI. Pangkat terakhirnya sebelum pensiun adalah jenderal bintang tiga.
Selepas pensiun sebagai prajurit pada 2010, Sjafrie langsung dipercaya membantu pemerintahan, antara lain selama periode kedua pemerintahan Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Menteri Pertahanan (2010–2014). Kemudian, ia dipercaya Prabowo menjadi Asisten Menteri Pertahanan bidang Manajemen Pertahanan periode 2019–2024.