Ilustrasi hukum. (dok. IDN Times)
Kelima remaja yang tampak dalam video tersebut mengutarakan permohonan maafnya soal aksi viral mereka membuat lelucon soal anak-anak di Palestina.
"Saya di sini untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas tindakan tidak terpuji yang telah saya lakukan. Saya benar-benar tidak berniat untuk menghina apalagi melecehkan suatu pihak tertentu. Saya juga benar-benar tidak berniat untuk mendokumentasikan suatu kejadian spontan dan mem-posting di akun media sosial saya," ujar salah satu remaja yang mengaku sebagai pengunggah video tersebut.
"Saya benar-benar menyesal. Saya benar-benar merasa salah. Saya berharap untuk semua ini bisa cepat selesai dan dimaafkan," lanjutnya.
Secara bergiliran, kelima remaja tersebut mengutarakan permohonan maafnya. Mereka berjanji untuk lebih menjaga sikap dan perkataan mereka.
"Saya sadar topik tersebut bukanlah hal bercanda," kata remaja lainnya dalam video tersebut.
Permintaan maaf tak hanya diutarakan para remaja yang menyinggung secara langsung, tetapi juga yang sekadar ikut dalam video dan yang mengaku menunjukkan ekspresi menyinggung.
Namun saat berita ini ditayangkan, video tersebut diketahui telah dihapus oleh pemilik akun YouTube sehingga tidak bisa kembali diakses.