Rena-Teddy Prioritaskan Bogor Ready Cerdas, Siapkan 440 Beasiswa

Intinya sih...
- Rena-Teddy siapkan 440 beasiswa untuk S1, S2, dan S3
- Memprioritaskan perbaikan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah Bogor
- Perhatian terhadap guru agama, insentif guru mengaji, dan bidang kesehatan
Bogor, IDN Times - Calon Wali Kota Bogor nomor urut 4, Rena Da Frina dan Teddy Risandi, memprioritaskan pendidikan di dalam visi misinya, bukan hanya untuk siswa sekolah dasar, melainkan hingga perguruan tinggi.
Menurut Rena, dalam membangun kota tidak hanya dibebankan pada pemerintahan.
"Tidak oleh pemerintah saja tapi harus kolaborasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan seluruh elemen kelompok swasta dan masyarakat sebagai user-nya juga harus dilibatkan," kata Rena dalam debat cawalkot Bogor, pada Sabtu (8/11/2024) malam.
"Kita ada beberapa program prioritas yaitu pertama Bogor ready cerdas, Ready cerdas kita menyiapkan 440 beasiswa untuk S1, S2 dan S3, kemudian kita siapkan juga tebus ijazah murah," janjinya.
1. Perbaikan sekolah
Sebagai Cawalkot Bogor yang sebelumnya merupakan lurah viral karena memimpin di usia muda, Rena ingin memperbaiki kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang ada di kota hujan.
"Kemudian selanjutnya adalah perbaikan sarana dan prasarana, karena memang masih pada saat ini, masih banyak sekolah-sekolah yang sarana dan prasarananya tidak lengkap apalagi untuk sarana dan prasarana anak-anak berkebutuhan khusus," kata dia.
2. Insentif guru ngaji dan guru agama non muslim
Rena menuturkan, jika menang menjadi pasangan Wali Kota Bogor Rena-Teddy akan memperhatikan guru agama, baik muslim maupun non muslim.
"Kemudian kita ada insentif guru mengaji tidak hanya untuk guru mengaji saja tapi juga untuk guru-guru non muslim guru sekolah minggu untuk guru pengajar di vihara kelenteng maupun di Pura," janjinya lagi.
3. Ambulans Ready 24 jam dan BOP Posyandu
Dalam bidang kesehatan, Rena ingin ambulans dapat beroperasi 24 jam bersiaga untuk menjemput dan antar pasien dan meningkat biaya operasional posyandu dari semula Rp50 ribu per bulan dan dibayarkan per tiga bulan dengan potongan BPJS Kesehatan.
"Kemudian kita ada Bogor ready sehat ready sehat ambulan ready 24 jam kemudian kita juga membuka layanan Puskesmas lebih lama lagi Hingga 24 jam," katanya.
"Kemudian adalah Posyandu sisklus hidup kita tahu ada jumlah 983 Posyandu yang ada di kota Bogor tapi 30% nya Posyandu itu tidak ada bangunannya atau nomaden nginap di tempat RT RW, ataupun sebagainya selanjutnya kita juga siapkan Bop untuk para kader," lanjutnya.
Rena menilai BOP Posyandu Rp50 ribu per orang merupakan kebijakan yang tidak manusiawi.
"Saat ini kader hanya dibayar Rp50.000 perbulan di kali per 3 bulan dibayarkan potong BPJS sungguh tidak berperikemanusiaan," ujarnya.