Cawalkot Bogor Dedie-Jenal Andalkan Pengalaman Buat Visi Terukur

- Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin memiliki visi misi terukur dan sistematis untuk membangun Bogor cerdas, sehat, sejahtera, dan lancar.
- Program Sekolah Satap berhasil menampung 826 siswa baru dengan penambahan anggaran penebusan ijazah hingga 10 miliar untuk membantu masyarakat miskin.
Bogor, IDN Times - Pasangan Calon Wali Kota Bogor (Cawalkot) Bogor Nomor Urut 3, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin, mengaku membuat visi misi yang terukur dengan berbekal pengalaman mempimpin kota hujan.
"Pengalaman kami sebagai Wakil Wali Kota Bogor dan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor menjadi bekal bagi kami berdua untuk membangun visi secara terukur dan sistematis. Itu yang paling penting yang harus kita sampaikan kepada masyarakat," kata Dedie membuka keterangan awal debat Cawalkot Bogor di salah satu stasiun televisi di Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Menurut Dedie, visi Bogor beres, Bogor maju, merujuk pada semua kebijakan yang pernah dibuat selama memimpin Kota Bogor.
"Kemudian visi Bogor beres, Bogor maju, sebagai sebuah komitmen keberlanjutan yang telah berjalan selama ini mewujudkan Bogor cerdas, Bogor sehat, sejahtera, dan Bogor lancar. Selama saya menjadi Wakil Wali Kota Bogor, sudah banyak hal yang sudah kami lakukan," kata dia.
1. Pembangunan sekolah terpadu tampung siswa 826 orang

Dedie pun membanggakan program sekolah satu atap (Satap) yang dibangun saat pemerintahan Bima Arya dan dia sebelumnya telah menampung ratusan anak untuk sekolah.
"Salah satunya di bidang pendidikan adalah pembangunan sekolah terpadu dan di situ kita bisa menampung kurang lebih 826 siswa baru," kata dia.
"Ditambah dengan penambahan jumlah anggaran untuk penebusan ijazah awalnya dua setengah miliar. Hari ini, pada tahun anggaran ini insyaallah 10 miliar bisa dikucurkan untuk membantu masyarakat miskin," lanjutnya.
2. Honor 3.200 guru ngaji

Calon Wakil Wali Kota Nomor Urut 3, Jenal Mutaqin, menambahkan, selama menjadi Wakil Ketua DPRD periode pertama tahun 2013, dirinya bersama anggota dewan lain telah membuat perda yang pro terhadap pendidikan.
"Warga Bogor yang kami cintai pada tahun 2013 pada saat saya menjabat sebagai anggota DPRD periode pertama, alhamdulillah inisiasi, kami berikhtiar memunculkan sebuah Perda Nomor 2 Tahun 2013 pada pasal 20 Ayat 1, dijelaskan bahwa tenaga pendidik pada Perda berhak mendapatkan penghasilan sehingga hari ini apa yang terjadi Pemerintah Kota Bogor bisa memberikan honor bagi 3.200 guru ngaji," kata dia.
3. BPJS jadi andalan

Jenal berjanji akan meningkatkan layanan BPJS Kesehatan bagi warga miskin dan peningkatan layanan rumah sakit umum daerah (RSUD).
"Di Kota Bogor, berkaitan dengan pelayanan kesehatan, BPJS menjadi andalan utama bagi pembiayaan masyarakat yang tidak mampu. Insyaallah biar kami BPJS subsidi bagi warga yang tidak mampu akan kita tingkatkan secara terukur dan tepat sasaran," ujarnya.
"Kemudian juga kita akan menyediakan dokter keliling gratis dan mobil siaga 24 jam untuk warga Bogor. Penambahan fasilitas dan teknologi pada RSUD Kota Bogor yang sebelumnya sudah mendapatkan bantuan dari Provinsi Jawa Barat, berkat kolaborasi antara Pak Bima dan Pak Dedie bersama Provinsi Jawa Barat," kata dia.