Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, merespons sindiran yang disampaikan oleh politikus Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak, terkait sikapnya yang disebut sengaja mengaku jadi kubu oposisi cuma untuk bisa meraih jabatan. Pandangan itu disampaikan oleh Dahnil dalam akun media sosialnya pada 25 Juli 2024 lalu.
Meskipun di dalam cuitan itu, pria yang juga menjadi juru bicara Prabowo tersebut tidak secara terang-terangan menyebut nama Anies. Tetapi, ia memuji sikap yang ditunjukkan oleh Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang memilih sikap untuk berada di luar pemerintahan pascapilpres.
"Jadi, pada dasarnya, kita semua ingin agar peran dan amanat yang dititipkan bisa dijalankan dengan baik. Kita semua lihat perjalanan nanti. Bila amanat itu diberikan untuk mengikuti pilkada, maka akan kami jalankan di pilkada," ujar Anies di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2024).
Ia tak menampik dalam Pilkada Jakarta 2017 lalu, salah satu partai pengusungnya adalah Partai Gerindra. Selain itu, Anies juga didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Prabowo pun ikut hadir dalam pelantikan Anies di Istana Kepresidenan.
Meski berseberangan di Pilpres 2024, tetapi Anies mengaku masih membuka komunikasi dengan parpol-parpol yang ada di Koalisi Indonesia Maju (KIM). "Komunikasi berjalan intensif. Kami (merasa) guyub kok. Kami ngobrol dengan teman-teman di PDI Perjuangan dan di partai-partai lain, termasuk teman di unsur di Koalisi Indonesia Maju (KIM)," imbuhnya.