Ilustrasi Media Sosial. (IDN Times/Aditya Pratama)
Sebelumnya, frasa wakil menteri tengah menjadi perbincangan di media sosial sepanjang Senin (18/9/2023).
Hal itu dipicu dari narasi sebuah akun media sosial yang menyebut, ada seorang wakil menteri yang baru-baru ini menerima tindak kekerasan dari bakal capres di ruang rapat kabinet Istana Kepresidenan.
Narator di video tersebut, Alifurrahman Asyari, mengaku tidak menyaksikan aksi tindak kekerasan dari bakal capres ke wamen tersebut. Ia mengaku diceritakan ulang oleh salah satu staf yang menyaksikan peristiwa kekerasan itu.
Alifurrahman juga tidak menyebut wamen dari kementerian mana yang disebut-sebut dicekik dan sempat ditampar itu. Ia hanya mengatakan, pekerjaannya yang bersifat lintas kementerian tidak dibantu oleh menteri yang juga jadi capres tersebut. Padahal, program yang harus dikerjakan oleh bakal capres itu adalah instruksi langsung dari Presiden Jokowi.
Pada saat bersamaan, Kementan mengeluarkan pernyataan tertulis bahwa Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, tidak pernah terjadwal hadir di rapat terbatas Istana dalam kurun waktu 10 hari terakhir.
"Sehubungan dengan beredarnya pemberitaan Wakil Menteri Pertanian saat mengikuti rapat terbatas di Istana Negara, Kementan mengatakan bahwa tidak benar perihal kehadiran Wamentan dalam kegiatan tersebut," ujar Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan, Arief Cahyono, kepada IDN Times melalui pesan pendek, Senin (18/9/2023).