Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief bicara sejumlah masalah pelaksanaan haji 2024. (IDN Times/Amir Faisol)
Lebih jauh, Hilman pun menyinggung soal kepadatan di Mina hingga membuat jemaah haji Indonesia tidur berjejeran. Ia mengatakan, dari zaman Nabi Muhammad SAW kegiatan seperti itu sudah terjadi.
Hilman mengatakan, kepadatan di Mina sudah terjadi sejak lama. Tempat tidur bagi jemaah sangat rapat lantaran ada tambahan kuota haji yang diterima Indonesia.
"Kalau kepadatannya gimana? Padatnya sudah dari sononya padat Pak. Insyaallah tidak akan tidak padat, siapapun yang mau isi, mau jemaah Indonesia, mau jemaah dari manapun di situ pasti padat orang," tutur dia.
"Tidurnya katanya berjejer kayak ikan, dari zaman Nabi juga seperti itu. Jadi berjejer namanya tinggal di tenda Pak, jadi berjejer seperti itu. Memang jejarannya rapat, ukurannya hanya 82 cm per kavling," lanjutnya.
Hilman mengatakan, ukuran tempat istirahat di tenda bagi jemaah bisa berkurang 3 sentimeter, jika ada penambahan kuota 10 ribu jemaah. Ia mengatakan, hal itu juga masih dicarikan solusi oleh Kemenag RI dan Kerajaan Arab Saudi.
"Nah ini yang kemudian kita simulasikan bagaimana agar nanti ke depan kepadatan itu lebih bisa diatasi. Kalau padatnya tidak bisa Pak, pasti padat, kecuali masalah kuota berkurang, space-nya ditambah, tapi itu juga tidak mungkin karena haji ini kita bersama-sama dengan seluruh dunia, dengan seluruh jemaah negara-negara lain," imbuh dia.