Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketum PSI, Kaesang Pangarep saat konferensi pers di Kantor DPP PSI pada Kamis (21/3/2024). (IDN Times/Amir Faisol)
Ketum PSI, Kaesang Pangarep saat konferensi pers di Kantor DPP PSI pada Kamis (21/3/2024). (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, menanggapi santai ihwal isu bergabungnya Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Partai Golkar. 

"Terserah, saya mah santai (Jokowi mau bergabung ke Golkar)," ujar Kaesang dalam jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

Kaesang tak masalah bila Jokowi mau bergabung ke Golkar. Ia menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada sang ayah bila akhirnya memutuskan bakal hijrah dari PDIP ke Golkar, setelah purnatugas pada Oktober 2024 nanti. 

"Mengenai bapak presiden bergabung ke Golkar ya balik lagi itu terserah kepada Pak Jokowi," ujar dia.

Kaesang juga mengaku tidak memaksa dan menyuruh supaya ayahnya meninggalkan PDIP kemudian memilih bergabung ke Golkar.

"Saya kan enggak bisa nyuruh atau apa, nggak masalah," ujar dia.

1. Airlangga sebut Jokowi sudah rapat bareng Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (IDN Times/Amir Faisol)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengaku Presiden Jokowi sudah menggelar rapat bersama partainya. Hal itu menjawab isu Jokowi akan bergabung ke Partai Golkar. 

“Pak Jokowi dan Partai Golkar memang sudah rapat. Jadi karena sudah rapat, sudah beriringan lihat saja iklan-iklan Partai Golkar bersama Pak Jokowi,” kata Airlangga. 

Menurut Airlangga, ketika sudah ada rapat bersama, maka menunjukkan sudah ada kedekatan antara Jokowi dengan Golkar.

“Tentu itu menunjukkan bahwa kedekatan Pak Jokowi dan kenyamanan Pak Jokowi dengan Partai Golkar,” ujar Airlangga.

2. Jusuf Kalla tegaskan Jokowi tak penuhi syarat jadi Ketum Golkar

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) menanggapi hak angket yang disampaikan PKS dan PKB di Rapat Paripurna DPR RI. (IDN Times/Amir Faisol)

Selain bergabung sebagai kader, isu Jokowi hendak mengambil alih Partai Golkar terus mengemuka, meski saat ini statusnya masih resmi sebagai kader PDIP.

Namun, Politikus Senior Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) menegaskan, Jokowi tidak memenuhi syarat sebagai calon ketua umum partai berlambang pohon beringin untuk Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember 2024.

JK menegaskan, bila mengacu terhadap AD/ART Partai Golkar, maka syarat untuk maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar harus memimpin satu periode kepengurusan selama lima tahun.

"Kan sudah dibantah oleh beberapa pihak, dan tidak memenuhi syarat," ujar JK.

3. Respons JK terkait empat kader masuk bursa Ketum Golkar

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) menanggapi hak angket yang disampaikan PKS dan PKB di Rapat Paripurna DPR RI. (IDN Times/Amir Faisol)

JK juga menanggapi empat kader partai yang masuk ke dalam bursa calon ketua umum pada Munas 2024. Adapun empat nama tersebut antara lain adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto selaku petahanan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Politikus Senior Partai Golkar sekaligus Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Menurut JK, asalkan semuanya sudah memenuhi syarat untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar, maka sah-sah saja bagi mereka untuk merebut pucuk pimpinan partai beringin itu.

"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," ucapnya.

Kendati demikian, JK enggan menanggapi terkait pencalonan Bahlil yang terafiliasi dengan Jokowi pada Munas Golkar 2024, sehingga menjadi celah bagi Jokowi untuk tetap menyetir Partai Golkar.

"Saya tidak tahu, tanya Pak Jokowi saja, saya tidak tahu itu, saya tidak mau mengandai-andai," ujar dia.

Editorial Team