Jakarta, IDN Times - "Ini bukan negara milik keluarga tertentu. Kalau ada nomor dalam undang-undang kemudian hanya dibela untuk keluarga tertentu, miris melihat ini semua!" Begitulah penggalan dari orasi yang disampaikan oleh aktor kenamaan Reza Rahadian saat naik ke mobil komando yang terparkir di gedung DPR pada akhir Agustus 2024 lalu.
Kehadiran Reza di aksi demo itu mengejutkan berbagai pihak. Sebab, dia jarang menyuarakan pendapatnya mengenai kondisi demokrasi Indonesia di media sosial.
Tetapi, secara tiba-tiba, dia ikut berunjuk rasa ketika parlemen hendak mengangkangi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada serentak 2024. Putusan MK nomor 60/PUU-XXII/2024 menutup peluang bagi Kaesang Pangarep untuk maju sebagai gubernur atau wakil gubernur di Pilkada. Sikap parlemen yang kembali coba mengakali aturan demi memuluskan jalan bagi putra Presiden Joko Widodo ikut Pilkada, membuat Reza marah.
"Saya kecewa. Kekecewaan terbesar adalah ketika melihat ada sebuah lembaga yang tengah kembali nobility-nya melalui keputusan monumental, lembaga yang menjadi garda terdepan undang-undang kita. Lalu, masih saja mencoba mencari cara-cara lain untuk menganulir keputusan tersebut," ujar Reza yang ditemui IDN Times di sebuah acara di area Jakarta Pusat pada akhir September 2024 lalu.
Meski sebagian pihak menilai Indonesia baik-baik saja dan aksi demo pada 22 Agustus 2024 lalu dipandang berlebihan. Namun, Reza tidak sepakat dengan pandangan itu. Menurutnya, kondisi Indonesia saat ini tidak sedang baik-baik saja.
"Kita mau bicara dari sektor manapun, itu ada. Bahwa keadaannya tidak baik-baik saja. Bicara tentang iklim ada, iklim gak baik-baik aja. Kita mau bicara dari sektor ekonomi juga ada, kita tidak sedang baik-baik saja," tutur dia.
Simak perbincangan lengkap IDN Times dengan Reza yang berbagi tentang keresahannya mengenai kondisi Indonesia dan harapannya untuk pemerintah mendatang.