Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum dalam acara “16 Days of Global Activism Against Gender-Based Digital Violence” pada Sabtu (6/12/2025). (Dok. Kemenko PMK)
Lisa menerangkan pemerintah tengah menggiatkan Gerakan Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, yang dirancang untuk memperkuat upaya pencegahan, penanganan, pendampingan, hingga pemulihan korban secara terintegrasi.
Gerakan ini, kata Lisa, dilaksanakan melalui kolaborasi berbagai pihak, mulai dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, sektor usaha, institusi pendidikan, masyarakat, hingga mitra pembangunan internasional seperti Uni Eropa.
“Gerakan ini bukan sekadar dokumen kebijakan, tetapi panggilan bagi seluruh elemen bangsa untuk bergerak bersama. Perlindungan perempuan dan anak harus hadir dalam situasi damai maupun saat bencana, baik di ruang fisik maupun ruang digital,” tegasnya.