Ribuan Buruh Gelar Demo Hari Ini di Istana, Ini Tuntutannya

Intinya sih...
- KSPI dan serikat pekerja demo di Istana Negara Jakarta
- Tuntutan utama: naikkan upah minimum 2025 8-10%, cabut UU Cipta Kerja
- Rencana aksi bergelombang di 350 kabupaten/kota dan mogok nasional pada 12 November
Jakarta, IDN Times - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama Partai Buruh dan berbagai serikat pekerja akan menggelar demo di Istana Negara Jakarta pada hari ini, Kamis (24/10/2024). Disebutkan, aksi ini diikuti tidak kurang dari tiga ribu buruh dari wilayah Jabodetabek.
Presiden KSPI dan Partai Buruh, Said Iqbal menjelaskan, aksi akan berlangsung di depan Istana Negara Jakarta, dimulai pada pukul 10:00 WIB, dengan titik kumpul di Patung Kuda - Indosat, dan Balai Kota DKI Jakarta.
1. Tuntutan utama yang akan disuarakan buruh
Said Iqbal menjelaskan, ada dua tuntutan utama. Pertama, naikkan upah minimum tahun 2025 minimal 8-10 persen. Kedua, cabut UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani.
“Kami mendesak pemerintah untuk segera menaikkan upah minimum tahun 2025 sebesar 8 hingga 10 persen. Kenaikan ini sangat wajar, mengingat selama lima tahun terakhir buruh hampir tidak mengalami kenaikan upah yang berarti. Pada dua tahun terakhir, buruh hanya mendapatkan kenaikan upah sebesar 1,58 persen, yang bahkan lebih rendah dari inflasi 2,8 persen. Ini artinya buruh mengalami kerugian hingga 1,3 persen setiap bulan,” kata Said Iqbal dalam keterangannya.
2. Buruh minta Omnibus Law UU Cipta Kerja dicabut
Tidak hanya menuntut kenaikan upah, aksi ini juga menuntut pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja, khususnya pada klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani.
Menurut Said Iqbal, Omnibus Law merugikan buruh dan petani karena memberikan keleluasaan kepada pengusaha untuk memberlakukan kebijakan yang merugikan tenaga kerja, termasuk fleksibilitas kerja yang berlebihan dan minimnya perlindungan kesejahteraan.
3. Buruh juga akan gelar mogok kerja
Setelah aksi 24 Oktober, keesokan harinya hingga tanggal 31 Oktober 2024, akan dilakukan aksi bergelombang di 350 kabupaten/kota dan 38 provinsi dengan tujuan aksi di kantor gubernur, bupati, atau wali kota masing-masing.
Jika tuntutan tidak dipenuhi, KSPI telah merencanakan mogok nasional yang akan dimulai pada tanggal 12 November 2024. Mogok nasional ini diperkirakan akan diikuti oleh 5 juta buruh dari 15.000 pabrik di seluruh Indonesia.
"Jika pemerintah tetap tidak mau mendengar suara buruh, kami siap menghentikan produksi di seluruh Indonesia. Mogok nasional adalah langkah terakhir yang harus kami ambil," tegas Iqbal.
Ia berharap Presiden Prabowo Subianto dapat mempertimbangkan tuntutan ini, mengingat komitmennya dalam pidato pelantikan yang menyiratkan keberpihakan pada keadilan, kesejahteraan, dan perlindungan bagi rakyat yang lemah.