Pemandangan Jakarta dari kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Juru bicara Rido, Mulya Amri mengaku pihaknya tak memungkiri ada pihak yang masih meragukan rencana pembangunan hunian vertikal. Bahkan ada pula yang merasa program tersebut mustahil.
"Hunian vertikal di pusat kota Jakarta sering dianggap orang kurang masuk akal, tetapi sebetulnya sangat masuk akal karena di pusat kota yang mahal adalah lahannya. Sementara biaya konstruksi untuk membangun hunian vertikal itu sama saja, antara dibangun di pusat kota maupun di pedesaan. Jadi yang perlu diakali adalah bagaimana mengurangi biaya tanahnya," kata dia dalam keterangannya di Jakarta.
Menurut Mulya, biaya tanah ini bisa dikurangi dengan menambah jumlah unit di atas lahan yang dibangun. Pengurangan biaya lahan juga bisa diakali dengan menggunakan lahan milik Pemda DKI.
"Pemda DKI punya banyak lahan di pusat kota yang bisa dimanfaatkan untuk hunian vertikal, seperti pasar, stasiun, terminal. Ini konsep simbiosis mutualisme juga karena pasar butuh pembeli yang berasal dari warga dan warga butuh pasar," ucapnya.