Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber gambar:abiummi.com
Sumber gambar:abiummi.com

Sebuah pernyataan mengejutkan dikeluarkan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Dia akhirnya memutuskan untuk tidak maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Apa alasan dari keputusan tersebut?

Default Image IDN

Ridwan Kamil beralasan bahwa dirinya masih ingin menghabiskan sisa jabatannya sebagai Wali Kota Bandung. Dia tidak ingin fokusnya terpecah ke hal-hal lainnya, termasuk untuk maju di Pilkada DKI Jakarta. Tetapi, dia menegaskan akan maju di setelah semua tugas-tugasnya di Bandung selesai.

Saat ini dia hanya bisa mendoakan kepada warga Jakarta supaya bisa memilih gubernur yang pas untuk ibu kota. Pria yang kerap disapa “Emil” ini juga minta maaf terkait keputusan ini. Selain itu, mungkin kita banyak yang bertanya-tanya mengenai apa yang jadi pertimbangan dari keputusan Ridwan Kamil tersebut.

1. Ridwan Kamil ingin mengabdi untuk Kota Bandung.

Default Image IDN

Tepat pada hari ini 29 Februari 2016, Emil memutuskan untuk batal mengikuti bursa Cagub DKI. Ia merasa akan mengabdikan diri terlebih dahulu untuk warga Bandung.

2. Ridwan Kamil mendapatkan nasihat dari Jokowi.

Default Image IDN

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, keputusan untuk tidak ikut bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 diambil setelah meminta saran kepada sejumlah tokoh nasional. Salah satunya, Presiden RI Joko Widodo. Jokowi berpesan agar ia jangan mengejar sesuatu yang lebih besar, sedangkan masalah di depan mata belum terselesaikan.

3. Sisa jabatannya sebagai Wali Kota Bandung masih dua tahun lagi, jadi tunggu amanatnya selesai.

Default Image IDN

Saat ini dia baru tiga tahun duduk sebagai Wali Kota Bandung. Ada dua tahun sisa amanat dari warga yang mendukungnya untuk menyelesaikan tugas sebagai Wali Kota.

4. Ibunda Ridwan Kamil lebih memilih anaknya menuntaskan kepemimpinannya di Kota Bandung.

Default Image IDN

Sosok Ibunda juga menjadi salah satu alasan Emil dalam mengambil keputusan besar ini. Sang ibu berpesan agar anak kedua dari lima bersaudara itu menuntaskan kepemimpinannya di Kota Bandung hingga akhir masa jabatan.

5. Ridwan Kamil enggan maju ke Pilkada berkat masukan dari masyarakat dan pendukungnya di media sosial.

 

Setelah 2 bulan intensif memenuhi undangan sana sini dan mendengarkan aspirasi dari tokoh2 lokal/nasional dan kelompok...

Posted by Ridwan Kamil on Saturday, 27 February 2016

 

Sebelum menyampaikan tak ikut pemilihan di Jakarta, Ridwan juga menampung pendapat dari masyarakat melalui media sosial. Emil mengatakan telah menggelar survei internal. Di facebook, Emil meminta pendapat netizen dengan pertanyaan: Perlukah saya pergi ke Jakarta untuk ikut pilkada Gubernur DKI 2017? Mohon alasannya. Hatur nuhun. Laman facebook ini telah dikomentari lebih dari 50 ribu orang dari berbagai latar belakang. Sebagian besar meminta Emil bertahan di Bandung melanjutkan sisa jabatannya.

6. Berdasarkan survei, persentase keterpilihan Emil hanya 15-20 persen saja.

Berdasarkan survey Centre for Strategic and International Studies (CSIS), tingkat popularitas Ridwan Kamil berada di kisaran 60-70 persen dan keterpilihannya 15-20 persen. Sedangkan Ahok popularitasnya selalu di atas 90 persen dan keterpilihannya paling sedikit 40 persen.

Editorial Team

EditorRizal