Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi - Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika bertemu dengan lima ketum parpol di Istana Presiden pada 2022 lalu. (Dokumentasi Sektretariat Kabinet)

Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, mengatakan pertemuan Prersiden Joko "Jokowi" Widodo di Istana Merdeka pada Selasa malam (2/5/2023) tidak akan mengajak Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini lantaran NasDem sudah dianggap tidak lagi bersama pemerintah sejak mendeklarasikan dukungan pada Anies Baswedan sebagai capres.

Maka itu, total ketua umum parpol yang hadir berjumlah enam orang. Mereka semua adalah ketua umum partai pendukung pemerintahan Jokowi. Menurut Romahurmuziy, pertemuan yang rencananya digelar mulai pukul 19.00 WIB berpotensi mewujudkan Koalisi Besar yang sudah diwacanakan sebelumnya. 

"Di mana formasi capres-cawapres adalah Ganjar-Prabowo. Tentu dua figur itu bertolak dari kenyataan bahwa dua figur itu teratas dalam berbagai polling," ungkap pria yang akrab disapa Rommy itu melalui keterangan tertulis, hari ini. 

Apakah Prabowo bakal bersedia dijadikan pasangan cawapres bagi Ganjar?

1. Semua keputusan diserahkan ke Prabowo, apakah bersedia dijadikan cawapres Ganjar

Presiden Jokowi tinjau panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah bareng Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (9/3/2023) (dok. Sekretariat Presiden)

Menurut Rommy, semua keputusan apakah Prabowo bersedia ditawarkan menjadi cawapres ada di tangan Menteri Pertahanan itu. Namun, menurutnya, membaca situasi pada Pemilu 2019, Prabowo bersedia menerima posisi Menhan dari Jokowi.

Rommy mengaku pernah berbicara secara langsung dengan Prabowo. Dalam persepsinya, Prabowo bukan sosok individu yang kaku. 

"Karena memang partai pemenang pemilu 2019 lebih tepat sebagai pengaju capres. Sementara, parpol pemenang selanjutnya sebagai pengaju cawapres," kata dia. 

Prabowo sempat digadang-gadang bakal dipasangkan dengan Ganjar. Namun, situasi itu berubah ketika elektabilitas Ganjar anjlok usai menyatakan penolakan kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023. 

Partai Gerindra berkukuh Prabowo dicalonkan menjadi capres untuk Pilpres 2024 dalam Munas. 

"Sikap Pak Prabowo jelas, Beliau hanya akan maju sebagai calon presiden, bukan yang lain. Sikap itu juga terus disampaikan oleh seluruh kader Gerindra. Kemudian, terkait dengan pernyataan Pak Presiden, tidak satu pun pernyataan Presiden Jokowi yang menyatakan Pak Prabowo akan menjadi cawapres Pak Ganjar," ungkap Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, seperti dikutip dari akun Twitternya, pada 24 April 2023. 

2. Gagalnya RI jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 malah untungkan elektabilitas Prabowo

Editorial Team

Tonton lebih seru di