Ruang Bersama Indonesia: Kolaborasi Kepedulian Warga Bermula dari Desa

Intinya sih...
- Ruang Bersama Indonesia adalah program prioritas Kementerian PPPA.
- Program ini bertujuan mengembangkan ruang kolaborasi lintas sektor untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
- Program ini juga membangkitkan permainan tradisional, mengembangkan potensi anak-anak, pemberdayaan perempuan, dan memperkenalkan nilai-nilai sejarah Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauziah, mengatakan Ruang Bersama Indonesia merupakan salah satu program andalan dari kementeriannya. Arifah menjelaskan, Ruang Bersama Indonesia adalah salah satu dari tiga program prioritas yang diambil dengan semangat kolaborasi lintas sektor.
“Quick wins kami menetapkan tiga program prioritas di kementerian ini. Spiritnya kami ambil dari pengalaman saat retreat di Magelang bersama Bapak Prabowo. Tiga program tersebut adalah Ruang Bersama Indonesia, perluasan pemanfaatan call center 129, dan satu data berbasis desa tentang perempuan dan anak,” ungkap Arifah dalam wawancara program Real Talk with Uni Lubis by IDN Times, di kantor Kementerian PPPA, Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Ruang Bersama Indonesia dirancang untuk mengembangkan ruang kolaborasi yang melibatkan kementerian, lembaga, dan masyarakat. Program ini adalah kelanjutan dari program desa atau kelurahan ramah anak dan perempuan, yang sebelumnya telah mencakup lebih dari 3.000 desa.
“Kami tidak memulai dari nol. Program ini sudah berhasil sebelumnya, hanya saja sekarang kolaborasinya lebih luas,” ucap Arifah.
Arifah berharap, dengan adanya Ruang Bersama Indonesia, masyarakat bisa kembali saling peduli satu sama lain. Sehingga, mereka bisa saling mengawasi dan mencegah kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak di desanya masing-masing.
1. Singgung permainan tradisional
Menteri Arifah juga menyoroti pentingnya memanfaatkan permainan tradisional berbasis kearifan lokal sebagai alat pendidikan karakter. Oleh karena itu, program Ruang Bersama Indonesia juga akan kembali membangkitkan permainan tradisional untuk anak-anak.
“Permainan tradisional memiliki filosofi tinggi, seperti kerja sama, sportivitas, dan kebersamaan tanpa membedakan latar belakang. Anak-anak belajar nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dari permainan ini,” kata dia.
Selain itu, Ruang Bersama Indonesia juga memberikan ruang untuk mengembangkan potensi anak-anak di bidang seni, seperti tari, lukis, dan musik. Arifah menjelaskan bahwa program ini dirancang agar anak-anak dapat menunjukkan bakat mereka dalam kegiatan bulanan di balai desa, yang bertujuan membangun rasa percaya diri mereka.
2. Jalin kerja sama dengan Kemenristek
Kementerian juga bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, untuk mengajak mahasiswa magang dalam program Ruang Bersama Indonesia.
“Kami meminta mahasiswa yang akan diwisuda untuk melakukan KKN di Ruang Bersama Indonesia. Dengan demikian, mereka dapat mempraktikkan ilmu mereka langsung di masyarakat,” ujar dia.
Tidak hanya untuk anak-anak, program ini juga berfokus pada pemberdayaan perempuan.
“Kami ingin membangkitkan potensi ibu-ibu di desa. Apakah mereka memiliki keahlian tertentu atau passion yang bisa dikembangkan? Ini penting untuk membangun kemandirian ekonomi mereka sekaligus meningkatkan pola asuh di keluarga,” ucap dia.
3. Arifah prihatin anak-anak tidak mengenal tokoh bangsa
Arifah juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya penggunaan gadget yang tidak bijak di kalangan anak-anak. Dia menekankan perlunya kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini melalui pendekatan berbasis keluarga dan pendidikan.
Program ini juga bertujuan memperkenalkan kembali nilai-nilai sejarah dan budaya Indonesia kepada anak-anak.
“Anak-anak kita sekarang cenderung mengidolakan tokoh-tokoh dari luar negeri. Padahal, kita memiliki pahlawan seperti Sukarno, Hatta, RA Kartini, dan Cut Nyak Dien yang seharusnya menjadi inspirasi mereka,” kata Arifah.
Sebagai langkah konkret, KemenPPPA berencana menyediakan buku-buku sejarah dan mendatangkan pendongeng profesional untuk menghidupkan cerita tentang pahlawan dan tokoh nasional.
“Ini memang mimpi besar, tetapi kami yakin, dengan kolaborasi semua pihak, seluruh desa di Indonesia akan memiliki Ruang Bersama dalam lima tahun ke depan,” katanya dengan optimis.
Program ini juga memanfaatkan keberadaan penyuluh desa dari berbagai kementerian.
“Selama ini penyuluh bekerja sendiri-sendiri. Dengan Ruang Bersama Indonesia, mereka bisa bersatu dalam satu wadah untuk menangani masalah di desa secara kolektif,” ujar Arifah.