Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - Kediaman pribadi Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera diteror serang bom molotov pada Kamis (19/7) pagi. Saat dihubungi oleh IDN Times, Mardani pun membenarkan penyerangan yang terjadi di kediamannya tersebut.

Melalui akun Twitternya @mardanialisera, ia menceritakan kronologi kejadian penyerangan yang terjadi di kediamannya pagi ini. Seperti apa kronologinya?

1. Dua motor terlihat mencurigakan sejak semalam

IDN Times/Sukma Shakti

Mardani mengatakan, sejak semalam (dini hari), petugas keamanan di lingkungannya melihat dua motor yang mondar mandi tanpa pelat nomor. Namun, hal tersebut dianggap tidak mencurigakan karena pengendara motor tersebut tidak terlihat membawa benda-benda aneh.

"Keluarga kami pada dini hari mendengar bunyi suara benda jatuh agak keras. Anak-anak berpikir itu buah mangga yang jatuh di awning, di atas garasi mobil, sehingga tidak sempat melihat keluar. Hampir tiap hari awning terkena mangga jatuh," kata Mardani di akun Twitternya.

Baca juga: Fahri Hamzah Tabuh 'Genderang Perang' pada Presiden PKS

2. Terdapat dua botol yang dilempar ke rumah Mardani

IDN Times/Sukma Shakti

Pagi harinya, lanjut dia, ketika ada petugas yang membersihkan taman rumahnya setiap pagi, diketahui bahwa semalam yang dilemparkan adalah bom molotov berisi pertamax. Terdapat dua botol. Satu botol pecah berantakan dan berbau bensin, dan satu lagi tidak pecah karena tersangkut di tanaman. Meski botol kedua tidak pecah, namun tetap tercium bau bensin.

"Alhamdulillah tidak ada yang terbakar, hanya bekas api sedikit di samping teras rumah. Bersyukur api tidak menyulut bensinnya. Petugas Alhamdulillah sigap sudah datang ditempat kami. Terimakasih," ujar Mardani.

3. Mardani tidak ingin berspekulasi serangan teror karena politik

IDN Times/Sukma Shakti

Serangan teror yang terjadi di rumahnya pagi ini, dikatakan oleh Mardani, ia tidak ingin berspekulasi bahwa ini ada kaitannya dengan teror #2019GantiPresiden.

"Saya mengajak semua pihak berpolitik secara sehat, jangan pakai cara-cara kekerasan dan melanggar Pancasila dengan menyebarkan teror," jelas Mardani.

Ia pun berharap semoga kejadian serangan teror yang menimpanya bisa diusut tuntas dan dicari pelakunya sampai dapat. Semoga tidak terjadi lagi ya!

Baca juga: Prabowo Akan Bertemu SBY, Ini Respons PKS

Editorial Team