Jakarta, IDN Times - Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo merasa dikambinghitamkan dalam perkara dugaan pemerasan dan korupsi Rp44,5 miliar. Hal itu ia utarakan ketika diberi kesempatan merespons keterangan seluruh saksi yang hadir dalam sidang pada Senin, 20 Mei 2024.
Syahrul awalnya membantah bahwa ia cawe-cawe masalah teknis selama menjabat. Bahkan, menurutnya eselon 1 pun juga tak akan cawe-cawe masalah teknis.
"Nggak ada di eselon I pun tidak sampai di situ, apalagi menteri mau tanya mana uangnya, kasih sama siapa uang. Jadi saya pikir ini hal yang perlu saya jelaskan bapak, karena saya merasa bahwa kalau seperti ini semua nunjuk ke menteri," ujar Syahrul Yasin Limpo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.
"Sementara menteri itu adalah jabatan yang menjabarkan tujuan penjabaran misi dan visi presiden dan negara," lanjutnya.