Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Pemeriksaan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). (dok. Naraya Medical Centre)

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyampaikan nilai CT (Cycle Threshold) pada tes PCR (Polymerase Chain Reaction) tidak dapat dipakai untuk menentukan derajat keparahan gejala maupun kesembuhan. 

Hal tersebut diungkapkan Panel Ahli Satgas Penanganan COVID-19 Budiman Bela dalam acara "Peran Laboratorium Dalam Uji Diagnostik COVID-19" yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa (22/2/2022) malam.

"Banyak orang yang memahami bahwa nilai CT tinggi itu berarti aman, sebentar lagi sembuh, salah besar. Nilai CT yang tinggi bisa terjadi pada saat tahap awal dan infeksi, dan kemudian bisa berkembang menjadi turun nilai CT-nya," ujar Budiman dikutip dari ANTARA.

1. Tetap berhati-hati meski nilai CT tinggi

Ilustrasi sampel uji PCR. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)

Dia menjelaskan, jika hasil tes PCR positif maka pasien harus tetap berhati-hati meski nilai CT tinggi dan segera melapor ke puskesmas setempat.

"Ingat, kalau sekarang tidak sesak, jangan kira nanti tidak bisa berkembang jadi sesak. Atau kalau tidak pernah sesak, jangan kira itu tidak bahaya, bisa saja happy hypoxia, di mana pasien tidak tahu bahwa dia sedang sesak," tuturnya.

2. Hasil tes PCR tidak 100 persen akurat, tetap jaga protokol kesehatan

Editorial Team

Tonton lebih seru di