Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)
Kemudian, Wiku mempaparkan pola perkembangan kasus COVID-19 Indonesia dengan kasus dunia. Dia menjelaskan, pada lonjakan pertama, Indonesia maupun dunia mengalami kenaikan kasus di periode Natal dan Tahun Baru 2021.
Kemudian, dunia mengalami gelombang kedua lebih cepat dibandingkan Indonesia yaitu pada April lalu. Sementara, gelombang kedua Indonesia baru terjadi Juli, berselang tiga bulan dari gelombang kedua dunia.
“Saat dunia sedang mengalami second wave, Indonesia justru sedang mengalami titik terendah kasus mingguan. Dan saat Indonesia kasusnya mulai meningkat, justru dunia sedang mengalami penurunan kasus sebelum akhirnya kembali meningkat dan mencapai third wave,” ucap Wiku.
Dari pola tersebut, tambah Wiku, dapat ditarik kesimpulan bahwa lonjakan kasus yang terjadi di Indonesia pada Juli kemarin tidak berkontribusi signifikan terhadap kasus dunia.
“Pun sebaliknya, lonjakan kasus di tingkat global dan beberapa negara tidak memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan kasus di Indonesia. Terbukti dengan kasus COVID yang melandai di saat kasus di negara lain melonjak. Hal ini dapat terjadi karena upaya penjagaan batas negara yang ketat, sehingga importasi kasus dari negara-negara yang sedang mengalami lonjakan dapat ditekan seminimal mungkin,” terang Wiku.