Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Idntimes.com/dok.istimewa)

Pekanbaru, IDN Times - Gugurnya Serma Rama Wahyudi, salah satu prajurit TNI AD yang menjadi bagian dari kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB (MONUSCO) di Republik Kongo, Afrika, menjadi duka yang mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya.

Pria yang dikenal berkepribadian baik dan tegas ini meninggal setelah aksi penyerangan yang dilakukan Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) di Republik Demokratik Kongo (DRC), Senin (22/6) malam.

1. Sempat video call dengan istrinya

(Idntimes.com/dok.istimewa)

Serma Rama Wahyudi yang bertugas di Detasemen Perlengkapan (Denpal) 04 Pekanbaru ini, meninggalkan seorang istri bernama Anita dan 3 anak yang masih kecil.

Keluarga kecilnya itu tinggal di Jalan Garuda Sakti, Kilometer 6, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, bersama dengan orang tuanya.

Adik ipar almarhum bernama Arfan Nur Fahri menyebut, Serma Rama sempat komunikasi dengan istrinya sehari sebelum kepergiannya pada Minggu (21/6) malam.

"Terakhir kontakan kakak saya, bersama anak-anaknya dengan almarhum, itu jam 9 malam hari Minggu. masih video call-an. Awalnya begini, dia (almarhum) bilang mau kerja sebentar, mau ambil air. Nanti dihubungi lagi kalau sudah selesai kerjanya," ungkap Arfan, Kamis (25/6).

2. Serma Rama sosok yang tegas

Editorial Team

Tonton lebih seru di