Corak dan ornamen Masjid Lautze bergaya Tionghoa. (IDN Times/Siti Nurhaliza)
Yusman mengungkap, asal nama Masjid Lautze karena sesuai dengan keberadaannya di Jalan Lautze. Selain itu, Lautze dalam bahasa Mandarin artinya guru sedangkan dalam bahasa Arab yaitu ustaz.
Masjid ini memiliki 4 lantai dengan fungsi berbeda. Lantai 1 untuk tempat ibadah perempuan, sedangkan lantai 2 untuk laki-laki. Kemudian lantai 3 merupakan kantor pengurus masjid, dan lantai 4 khusus aula pertemuan.
Alasan masjid ini dibangun dengan ornamen, warna, dan corak yang berbeda dari masjid biasanya untuk menarik perhatian warga Tionghoa yang ingin mengetahui seperti apa Islam dan menciptakan kenyamanan bagi warga Tionghoa.
“Tujuan kita kan untuk merangkul saudara kita dari kalangan Tionghoa yang ingin tahu Islam, ya untuk mempermudah mereka yang punya niat belajar dan ingin masuk islam, makanya kita mencoba tampilan kita yang familiar dengan keseharian mereka. Umumnya masjid kan pakai bahasa Arab atau bahasa Indonesia, ini kita pake bahasa Mandarin. Ornamen kita juga dilihat kaya bangunan di Tiongkok sana, supaya mereka datang ke sini berasa gak datang ke masjid, mereka familiar dengan warna warni yang mereka sering datengin,” jelas Yusman.