Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, bersyukur karena Universitas Indonesia (UI) tetap objektif dalam memutuskan isu dugaan pelanggaran etik Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
Menurut Sarmuji, sejak awal ada upaya penggiringan opini di balik polemik disertasi Ketua Umum Partai Golkar itu. Masalah disertasi Bahlil, kata dia, bernuansa politis.
"Alhamdulillah, UI pada akhirnya tetap berbasis objektivitas," ujar Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).
"Memang sejak awal masalah disertasi Pak Bahlil ini sangat sarat dimensi politik. Terjadi penggiringan opini yang luar biasa, seolah-olah kesalahan ada pada Pak Bahlil dan itu fatal," imbuhnya.
Sarmuji menilai keputusan yang diambil UI terkait disertasi Bahlil merupakan hal yang lumrah, dan bukan istimewa terkait akademik. UI meminta Bahlil memperbaiki disertasi yang disampaikan dalam sidang promosi pada Oktober 2024. Suatu karya ilmiah, kata dia, wajar diperbaiki bila ditemukan kelemahan.
"Jadi, apa yang diputuskan UI ini ya seperti adat karya ilmiah lain. Tidak ada istimewanya sama sekali menurut saya. Jadi, apa yang terjadi kepada Pak Bahlil sebenarnya juga terjadi di banyak karya ilmiah lainnya," tutur dia.