Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia (dok. Istimewa)
Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia (dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia menyampaikan keprihatinan atas maraknya propaganda yang muncul belakangan ini.

Pengurus Senat Mahasiswa PTKIN, Muhammad Rafli menilai, propaganda itu dilakukan untuk mengalihkan perhatian publik dari isu-isu strategis nasional.

1. PTKIN ajak masyarakat tetap fokus kawal kebijakan pemerintah

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 103 Inpres Hasanuddin, Makassar/dok Setwapres

Rafly mengatakan, PTKIN mengajak masyarakat untuk tetap fokus dan kritis dalam mengawal kebijakan pemerintah.

"Sebagai bagian dari elemen intelektual, Senat Mahasiswa PTKIN menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mengawasi dan mendukung implementasi kebijakan strategis yang berdampak luas," ujar dia kepada IDN Times, Rabu (9/4/2025).

2. Mahasiswa punya tanggungjawab untuk kritis dan jaga integritas informasi

Aksi tolak UU TNI di depan gedung DPR RI pada Kamis (20/3/2025). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

PTKIN juga mengingatkan agar publik tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang bersifat provokatif dan cenderung menyesatkan.

Menurutnya, mahasiswa juga memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas informasi.

"Diskursus publik harus tetap berfokus pada isu-isu yang benar-benar penting bagi kesejahteraan rakyat," tutur Rafly.

"Senat Mahasiswa PTKIN se-Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong terciptanya ruang diskusi yang konstruktif dan edukatif, guna meningkatkan kesadaran kolektif dalam menghadapi berbagai tantangan nasional," sambung dia.

3. Prabowo singgung soal propaganda

Presiden RI, Prabowo Subianto (dok. Setpres)

Sebelumnya, Presiden RI, Prabowo Subianto membahas soal propaganda kebohongan untuk membuat stabilitas sebuah negara terganggu. 

Namun ia meyakini, propaganda kebohongan itu akan terpatahkan dengan keterbukaan dan transparansi.

Prabowo pun mengibaratkan matahari dapat dipercaya terbit dari Barat jika masyarakat dicekoki kebohongan berulang kali.

"Itu adalah ilmu propaganda, itu ada di buku semua, itu keahlian (Adolf) Hitler dan Joseph Goebbels. Kalau kebohongan diulangi berkali-kali, dan terus-menerus, lama-lama orang percaya dengan kebohongan, itu ada di buku, The Art of Propaganda," kata Prabow dalam acara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). 

"Jadi sekarang mudah, fake news, hoaks, itu mudah, tapi kita tidak boleh istilahnya grundel, ini realitas. Karena itu, kita terbuka. Sesuatu serangan, kebohongan-kebohongan, hanya bisa dihadapi dengan membuka diri, memberi penjelasan, berdasarkan fakta, berdasarkan kenyataan, berdasarkan ilmu, dan matematika," lanjutnya.

Prabowo pun menyinggung soal narasi Indonesia Gelap yang muncul belakangan ini. Ia mengklaim, sejauh ini Indonesia masih cerah.

Adapun Indonesia Gelap merupakan seruan yang disampaikan masyarakat untuk mengkritisi buruknya pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Seruan ini sering dikampanyekan dalam berbagai aksi, termasuk paling anyar terkait demo cabut UU TNI dan tolak Revisi UU Polri.

"Saya juga heran, ada orang yang mengatakan Indonesia gelap. Saya, kalau dia merasa gelap, itu hak dia. Tapi kalau saya bangun pagi, Indonesia cerah. Kalau saya ketemu petani, petani gembira, peningkatan hasil mereka naik secara drastis, produksi naik drastis, kita potong semua regulasi yang nggak benar, kita sederhanakan," imbuh Prabowo.

Editorial Team