Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan mengakui, tidak menyangka bakal ada lonjakan kasus COVID-19 usai Juni 2021. Padahal ketika itu, pemerintah menyampaikan ada 1,5 juta orang yang sudah lebih dulu mudik ke kampung halaman sebelum Idul Fitri.
"Jadi, jangan sampai rakyat ini menderita berkelanjutan, oleh karena itu kami sudah rapat mengenai bansos (bantuan sosial). Karena jujur kami tidak memprediksi setelah Juni tahun ini akan terjadi lonjakan lagi," kata Luhut ketika memberikan keterangan pers mengenai detail Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Kamis 1 Juli 2021.
"Karena banyak yang belum kita ketahui mengenai COVID-19 ini dan ternyata setelah bulan Juni ini kenaikan (kasus) luar biasa. Oleh karena itu, bansos akan kami gulirkan lagi," tutur dia lagi.
Komentar Luhut itu membuat publik bingung, lantaran seolah tidak belajar dari lonjakan kasus COVID-19 pada 2020 lalu. Pemerintah pun sudah bolak-balik menyatakan agar situasi di India jangan sampai terjadi di Indonesia. Tsunami COVID-19 di India menyebabkan fasilitas kesehatan di sana kolaps.
Warga yang sudah dalam keadaan sakit dan sulit bernapas terpaksa harus membawa tabung oksigen sendiri ke rumah sakit. Pernyataan itu sudah disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada akhir April lalu. Namun kini, kekhawatiran itu justru terjadi.
Mengapa lonjakan kasus COVID-19 bisa kembali terjadi?