Jakarta, IDN Times - Jelang Hari Raya Idulfitri, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, tampak sepi pengunjung di beberapa sudut. Berbeda dari biasanya, ketika pengunjung selalu membeludak menjelang Lebaran, kini Pasar Tanah Abang mulai tergerus akibat pergeseran tren belanja ke e-commerce, serta menurunnya daya beli masyarakat.
Fenomena sepinya Pasar Tanah Abang tentunya dikeluhkan dari sejumlah pedagang di pasar terbesar di Asia tenggara ini. Para pedaganga mengaku omzet dan pendapatan mereka menurun drastis dibanding jelang Lebaran tahun sebelumnya.
Hal tersebut dikeluhkan salah seorang pedagang pakaian perempuan, Rio. Ia mengungkapkan pendapatan yang didapat tokonya menjelang Lebaran tahun ini merosot hingga 40 persen dibandingkan tahun lalu, yang bisa menembus Rp20 juta. Kini, Rp10 juta pun tidak sampai.
“Penjualan lebih ramai tahun lalu dan tahun ini penurunan omzet mencapai 40 persen. Biasanya kita bisa dapat Rp20 juta sekarang Rp10 juta pun gak dapat,’’ ujar Rio, pedagang mukena di Blok A Pasar Tanah Abang.
Senada dengan itu, Mikael, mengatakan pendapatan tokonya menjelang Lebaran tahun lalu mencapai Rp4 juta dalam sehari. Sedangkan, pendapatan yang didapatkan sekarang ini merosot sekitar 20 persen atau hanya Rp2 juta dalam sehari, bahkan kurang dari itu.
“Penurunan omzet sekitar 20 persen, tahun lalu bisa Rp4 juta, sekarang malah Rp2 juta menjelang Lebaran tahun ini. Bahkan tak sampai Rp2 juta,” jelasnya.
Berikut deretan potret kondisi Pasar Tanah Abang jelang Lebaran.