Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
banjir Sumatra, KSAD, Teddy Indra Wijaya
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak ketika bertemu dengan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri PU, Doddy Hanggodo di kantor Sekretaris Kabinet. (www.instagram.com/@sekretariat.kabinet)

Intinya sih...

  • Sejumlah infrastruktur di Pulau Sumatra telah dibangun, termasuk 11 jembatan Bailey dan sebagian jalan nasional yang sudah berfungsi.

  • Teddy berharap semua pihak bisa saling mendukung dan menguatkan untuk mempercepat proses pembangunan infrastruktur pasca bencana.

  • Seskab Teddy menepis persepsi publik bahwa pemerintah lambat dalam menangani banjir di Sumatra, menyebut bahwa pemerintah telah bergerak cepat sejak detik pertama pascabencana.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Hampir satu bulan pascabencana, pemulihan infrastruktur masih terus berjalan. Perencanaan untuk pemulihan pascabencana terlihat dalam pertemuan Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak.

Teddy menerima Dody lebih dulu di kantor Seskab untuk mengecek proses pemulihan dan pembangunan berbagai macam fasilitas pascabencana di Sumatra. Selanjutnya, Teddy dan Dody menuju ke Mabes TNI AD untuk berdiskusi dengan KSAD Maruli.

"Memasuki minggu keempat pascabencana, sejumlah perkembangan signifikan telah dicapai," ujar Teddy seperti dikutip di dalam akun media sosial pada Selasa (23/12/2025).

Salah satu yang diklaim mengalami perkembangan yang signifikan yaitu akses jalur darat yang terputus semakin minim. "Dari 52 kabupaten atau kota yang jalannya hampir terputus, kini tersisa empat kabupaten yang jalannya belum beroperasi sempurna," kata perwira menengah aktif di TNI Angkatan Darat (AD) itu.

1. Daftar pembangunan infrastruktur yang telah dibangun di Sumatra

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak ketika bertemu dengan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri PU, Doddy Hanggodo di kantor Sekretaris Kabinet. (www.instagram.com/@sekretariat.kabinet)

Lebih lanjut, Teddy memaparkan sejumlah infrastruktur di Pulau Sumatra yang telah dibangun meliputi 11 jembatan Bailey dengan berat 30 hingga 50 ton yang menyambungkan 40 meter hingga 180 meter. 11 jembatan Bailey, kata Teddy, sudah terbangun dalam waktu dua pekan.

"Kini tersisa empat kabupaten yang akses jalur daratnya belum beroperasi sempurna, sebagian jalan nasional di tiga provinsi sudah berfungsi. Ada 32 jalan nasional di Aceh yang sudah berfungsi, 10 jalan nasional di Sumatra Utara yang berhasil dilewati dan 30 jalan nasional di Sumatra Barat yang sudah berfungsi," kata Teddy.

Sementara, sebagian jembatan nasional juga sudah berfungsi. "Di Aceh 6 jembatan telah kembali berfungsi, 4 jembatan nasional di Sumut sudah bisa dilewati lagi dan 13 jembatan di Sumbar sudah berfungsi," tutur dia.

Kini, pemerintah tengah fokus pada pembangunan hunian sementara dan memasok air bersih.

2. Teddy harap semua pihak bisa saling mendukung dan menguatkan

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak ketika bertemu dengan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri PU, Doddy Hanggodo di kantor Sekretaris Kabinet. (www.instagram.com/@sekretariat.kabinet)

Teddy pun berharap kerjasama dan semangat gotong royong antara warga, TNI, relawan dan Kementerian Pekerjaan Umum sangat membantu untuk mempercepat proses pembangunan infrastruktur tersebut. "Semoga seluruhnya bersama-sama saling membantu, menguatkan dan saling mendukung," katanya.

3. Seskab Teddy tepis pemerintah lambat tangani banjir di Sumatra

Sekretaris Kabinet (Setkab), Teddy Indra Wijaya. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menepis persepsi publik bahwa pemerintahan Prabowo Subianto lambat dalam menangani banjir di Pulau Sumatra. Ia menegaskan sejak detik pertama pascabencana, pemerintah telah bergerak cepat.

Ia menjelaskan hujan terjadi sejak 24 hingga 26 November 2025 dengan puncak pada 25 dan 26 November. Sejak hari pertama, seluruh unsur di lapangan, mulai dari TNI, Polri, Basarnas, hingga Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) daerah, telah bergerak melakukan penanganan tanpa sorotan media.

“Yang di lapangan ini, seluruh petugas TNI, Polri, Basarnas, yang disampaikan Pak Panglima, BNPB daerah, semuanya di detik pertama, hari pertama, tanpa kamera (sudah berada di lapangan),” ujar Teddy ketika memberikan keterangan pers di Lanud Halimperdanakusuma, Jakarta Timur pada Jumat, 19 Desember 2025.

Prabowo, kata Teddy, langsung menghubungi dan berkomunikasi dengan sejumlah kepala daerah terdampak. Selain itu, Prabowo juga menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno untuk mengoordinasikan mobilisasi seluruh kekuatan nasional.

“Bapak Presiden mengintruksikan Bapak Menko PMK untuk mengkoordinir segala kekuatan untuk sebesar-besarnya, mobilisasi semua yang kita punya. Langsung ke sana," katanya.

Editorial Team