Sebuah surat DPP Partai Golkar dengan tanda tangan ketua umumnya Setya Novanto bersama Sekretaris Jenderal DPP Golkar Idrus Marham beredar di kalangan media. Surat bernomor B-834/GOLKAR/XI/2016 bertanggal 9 November 2016 itu ditujukan ke Aburizal Bakrie selaku ketua dewan pembina (Wanbin) partai tersebut.
Dikutip Kompas.com, (16/11), isi surat ini adalah berupa teguran terkait jumpa pers Dewan Pembina Golkar menyikapi demo 4 November lalu yang menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok diadili karena diduga menodai agama.
Surat ditandatangani Novanto dan ditujukan kepada Aburizal sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. Dalam surat tersebut, Novanto mempermasalahkan pernyataan pers Aburizal dan jajaran Dewan Pembina Partai Golkar lainnya pada 8 November. Saat itu, Aburizal membuat pernyataan sikap mengenai aksi unjuk rasa pada 4 November yang menuntut proses hukum kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok.
Dalam surat tersebut, tercantum pernyataan pers yang disampaikan melalui siaran langsung salah satu TV swasta dan disiarkan ulang oleh berbagai media elektronik tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan oleh Dewan Pembina DPP Partai Golkar.