Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Prabowo Subianto FLPP rumah massal
Presiden Prabowo Subianto meresmikan akad massal 50.030 unit Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sekaligus serah terima kunci rumah secara serentak di Serang, Sabtu (20/12/2025). (YouTube Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Prabowo Subianto menegaskan tidak mempermasalahkan persaingan politik di Indonesia, termasuk jika Si Doel dari PDIP menjadi Wagub DKI Jakarta.

  • Prabowo menekankan pentingnya kerja nyata untuk rakyat tanpa melihat asal-usul partai politik kepala daerah.

  • Prabowo menyampaikan pembangunan nasional berlangsung lintas periode kepemimpinan dan meresmikan akad massal untuk 50.030 rumah subsidi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya tidak mempermasalahkan persaingan politik di Indonesia, termasuk jika politikus dari partai berbeda menjabat di daerah tertentu. Termasuk jika politikus PDIP Rano Karno alias Si Doel menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Demokrasi kita adalah bersaing, sesudah bersaing kerja sama. Siapa nomor satu, siapa nomor dua, tidak ada masalah. Saya tidak ada masalah Si Doel jadi Wagub di Jakarta, benar tidak? Iya kan?" kata Prabowo dalam acara akad massal rumah subsidi di Serang, Banten, Sabtu (20/12/2025).

Prabowo menekankan tidak melihat asal-usul partai politik kepala daerah. Menurut dia, yang terpenting adalah kerja nyata untuk rakyat.

"Asal Anda bekerja untuk rakyat, ya tidak apa-apa. Mau merah, mau kuning, mau apa, yang penting kita semua bekerja untuk rakyat, saudara-saudara sekalian. Nanti datang pemilu, pilkada, ya kita bersaing lagi, benar tidak? Tidak ada masalah, saudara-saudara," tegas Presiden.

Prabowo menilai sikap ini menunjukkan kedewasaan bangsa. Ia menekankan pentingnya demokrasi yang matang dan pembangunan berkelanjutan.

"Kita harus sekarang menjadi bangsa yang matang, bangsa yang dewasa. Demokrasi Indonesia harus demokrasi yang lebih hebat dari demokrasi di tempat lain," katanya.

Selain itu, Prabowo menyampaikan pembangunan nasional berlangsung lintas periode kepemimpinan. Program rumah subsidi, misalnya, dimulai pada era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan diteruskan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Hari ini, Prabowo juga meresmikan akad massal untuk 50.030 rumah subsidi, bagian dari program 3 juta rumah di masa kepemimpinannya.

"Tidak ada pembangunan bangsa yang tidak dilakukan dalam periode yang panjang. Kita di sini karena Bung Karno, kita di sini karena Pak Harto, kita di sini karena semua pemimpin, saudara-saudara, harus kita sadari," ungkap Prabowo.

Editorial Team