Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kemacetan Jakarta (IDN Times/Dwifantya Aquina)
Ilustrasi kemacetan Jakarta (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Intinya sih...

  • Pembangunan sistem tata air di kawasan Fatmawati–Haji Nawi dilakukan untuk mengurangi aliran air yang menyebabkan genangan di sekitar lokasi pembangunan.

  • Proyek ini melibatkan total galian sepanjang 1,4 kilometer dengan menggunakan sistem saluran bawah tanah dan metode pipe jacking.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Kemacetan diperkirakan akan mewarnai Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan, selama hampir satu tahun ke depan menyusul adanya galian pembangunan sistem tata air di kawasan Fatmawati–Haji Nawi, Jakarta Selatan.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, membenarkan adanya pembangunan sistem tata air yang akan berimbas pada arus lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan.

Dia mengatakan, pembangunan tersebut dilaksanakan dengan sistem jacking (saluran bawah tanah) yang bertujuan untuk penanganan genangan yang sering terjadi saat hujan turun dengan intensitas yang cukup tinggi di Jalan Fatmawati Raya simpang Jalan H. Nawi Raya - ITC Fatmawati.

"Iya benar. Jangka waktu pelaksanaan dimulai dari 15 September 2025 sampai dengan 15 Desember 2026 atau 455 hari," kata dia saat dihubungi IDN Times, Rabu (31/12/2025).

1. Kurangi aliran air yang menguap di Jalan Fatmawati

Jalan Fatmawati, Jakarta Selaran arah Blok M pada hari ketiga PPKM Darurat, Senin (5/7/2021). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ika mengatakan, pembangunan sistem tata air di kawasan Fatmawati–Haji Nawi dilakukan dengan mengalihkan sebagian aliran air yang selama ini mengalir dari Saluran PHB Madrasah, Kecamatan Cilandak, menuju Saluran PHB Darmawangsa di Kecamatan Kebayoran Baru, yang bermuara ke Kali Krukut.

Dalam proyek ini, debit aliran ke arah Kali Krukut akan dikurangi dengan cara mengalihkan sebagian aliran air ke arah barat, tepatnya menuju Kali Grogol. Pengalihan aliran dilakukan dari titik-titik genangan yang kerap terjadi di simpang Jalan Haji Nawi Raya–ITC Fatmawati.

"Pengalihan aliran tersebut bertujuan untuk mengurangi debit air yang kerap meluap dan menyebabkan genangan di kawasan Fatmawati, Jalan Haji Nawi, ITC Fatmawati, dan wilayah sekitarnya," kata dia.

2. Total galian 1,4 kilometer

Stasiun Haji Nawi (jakartamrt.co.id)

Dia mengatakan, aliran baru menuju Kali Grogol akan dibangun menggunakan sistem saluran bawah tanah dengan metode pipe jacking sehingga aliran air dialihkan tanpa harus membuka seluruh permukaan jalan.

Adapun lokasi pekerjaan dimulai dari Jalan Fatmawati Raya, tepatnya di simpang Jalan Haji Nawi Raya–ITC Fatmawati, kemudian melintasi Jalan Haji Nawi Raya hingga Jalan Margaguna, dan berakhir di Kali Grogol, tepatnya di Jembatan Jalan Margaguna sisi utara Pondok Indah Mall 1.

"Total panjang saluran bawah tanah yang dibangun mencapai sekitar 1,4 kilometer, dengan 12 titik pit atau lubang galian yang digunakan untuk pemasangan alat dan material pipa saluran air," kata dia.

3. Pemberlakuan satu arah

Informasi Lalu Lintas galian Dinas SDA/ instagram @info.fatmawati

Sementara itu, akun media sosial @info.fatmawati mengunggah sebuah pengumuman yang menyatakan, rekayasa lalu lintas berupa penerapan sistem satu arah akan diberlakukan di Jalan Haji Nawi mulai 5 Januari hingga 14 Desember 2026.

"Mulai 5 Januari–14 Desember 2026 Jalan Haji Nawi diberlakukan satu arah dari Jalan Fatmawati menuju Jalan Margaguna Raya. Mohon menggunakan jalan alternatif," tulis informasi tersebut.

Editorial Team