Ilustrasi Polusi Udara. (IDN Times/Anata)
Siti mengklaim Indonesia telah memiliki pendirian yang kuat dalam agenda perubahan iklim, yang ditunjukkan dengan berbagai kebijakan dan aksi iklim.
Dia mengaku Indonesia juga siap berbagi pengalaman dengan negara lainnya di dunia berbasiskan hasil kerja nyata.
"Kami telah berbagi dan akan selalu membagikan pengalaman dari apa yang kami janjikan dan terapkan, bahwa orang lain dapat melakukannya. Kami mendorong setiap bangsa bekerja sama mengambil tindakan lebih jauh dan lebih berani untuk bumi kita," ucap Siti.
Siti kemudian menyinggung program kebijakan FOLU Net Sink 2030 melalui Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, Tata Kelola Lingkungan, dan Tata Kelola Karbon.
Selain konservasi dan pengelolaan hutan lestari, fokus pemerintah juga pada perlindungan dan restorasi lahan gambut, sink enhancement dengan mempercepat aforestasi, dan reboisasi lahan kritis di luar dan di dalam kawasan hutan, revegetasi perkotaan, keberhasilan replikasi ekosistem, dan rehabilitasi eko-riparian.
“Semua ini dilakukan dengan pelibatan peran pemerintah pusat dan daerah, akademisi, NGO, swasta dan kemitraan lintas sektoral. Semua elemen Bangsa diajak bekerja sama menyelamatkan bumi dengan mengembangkan aksi iklim nyata dan komitmen yang lebih kuat, serta jejaring yang lebih luas," ucap Siti.