Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Soal 20 Capim dan Dewas KPK, TI: Jangan Jadi Boneka Baru Rezim Politik

ilustrasi KPK RI (Kpk.go.id)
Intinya sih...
- Proses seleksi KPK periode 2024-2029 disorot oleh Transparency International Indonesia.
- Kritik terhadap Pansel yang dianggap hanya memilih berdasarkan keterwakilan kontingen dan tidak objektif dalam melihat rekam jejak setiap kandidat.
- Julius Ibrani menyoroti transparansi Pansel dalam meloloskan kandidat dengan rekam jejak bermasalah.
Jakarta, IDN Times - Sejumlah nama calon pimpinan dan dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2024-2029 disorot. Sekretaris Jenderal Transparency International (TI) Indonesia Danang Widoyoko menyebut, proses seleksi pimpinan dan dewan pengawas ini hanya bentuk kompromi politik, bukan profesionalitas.
“Jangan sampai panitia pelaksana (pansel) membuat KPK bunuh diri berkali-kali dan justru menghadirkan boneka baru untuk jadi alat politik rezim ke depan," kata dia dalam keterangannya Jumat (13/9/2024).
Editorial Team
EditorLia Hutasoit
Follow Us