Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Bakal cawapres Sandiaga Uno ketika menunjukkan form laporan harta kekayaan yang dilaporkan ke KPK) IDN Times/Santi Dewi
(Bakal cawapres Sandiaga Uno ketika menunjukkan form laporan harta kekayaan yang dilaporkan ke KPK) IDN Times/Santi Dewi

Jakarta, IDN Times – Isu mengenai mahar politik yang membelenggu partai koalisi yang mengusung pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno masih terus menjadi perbincangan. Dimana mahar politik tersebut melibatkan dua nama partai pengusung, salah satunya PAN.

 

Sandiaga Uno diduga memberikan mahar sebesar Rp500 miliar kepada PKS dan PAN untuk mengamankan posisinya sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto maju dalam Pilpres 2019.

Atas isu yang terus berkembang tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno pun angkat bicara.

 

“Membahas anggaran saja belum ada,” ujarnya di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu(21/8). 

1.Soal mahar politik tidak benar

IDN Times/Afriani Susanti

Eddy mengatakan, isu mahar politik yang sudah terlanjur berkembang di kalangan masyarakat adalah tidak benar. Sebagai partai koalisi, bahkan belum ada pembahasan mengenai anggaran hingga saat ini.

 

“Itu (mahar politik) sangat tidak benar. Mas Sandi dan saya itu datang dari latar belakang yang sama,” ujarnya.

 

2.Jika tidak ada pernyataan maaf akan dibawa ke ranah hukum

eddysoeparno.com

Eddy juga meminta pihak yang telah mencuatkan isu ini ke publik untuk memberikan pernyataan maaf. Karena pihak yang bersangkutan telah menyebut-nyebut partai tersebut. Jika tidak ada pernyataan maaf yang disampaikan, maka kasus ini pun akan dibawa ranah hukum.

 

“Bahwa itu perlu klarifikasi lebih lanjut. Tolong diberikan pernyataan maaf. Jika tidak ada pernyataan maaf maka akan dibawa ke ranah hukum,” jelasnya. 

3.Memilih diselesaikan secara internal

Instagram @eddy_soeparno

Eddy mengatakan bahwa dalam sebuah komunikasi tidak selalu mulus. Bahkan dalam hubungan keluarga pun bisa saja tidak akur.

 

“Kakak dan adik saja ada yang tidak akur. Jadi memilih untuk diselesaikan internal saja,” katanya. 

4.Calonkan Sandiaga, semua partai koalisi diajak berkomunikasi

(Bakal cawapres Sandiaga Uno ketika tiba di KPK) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dalam mencalonkan sosok Sandiaga Uno sebagai pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019, Eddy mengatakan semua partai koalisi diajak untuk berkomunikasi. Karena biar bagaimana pun kesepakatan yang didapat ini adalah hasil dari kesepakatan bersama.

 

“Saat membuat keputusan dan menjadi catatan di KPU itu berdasarkan kesepakatan internal. Semua diajak berkomunikasi,” tuturnya.

Editorial Team