Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Konsolidasi Nasional 2024 (YouTube/Bawaslu RI)
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Konsolidasi Nasional 2024 (YouTube/Bawaslu RI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan pemerintah masih terus mengusahakan untuk bernegosiasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya agar pilot Susi Air dibebaskan. Sebelumnya, KKB sempat mengancam akan mengeksekusi mati Kapten Philip Mark Mehrtens pada 1 Juli 2023 lalu. Namun, hingga kini belum diketahui nasib Kapten Philip. 

"Kami akan terus berusaha, bernegosiasi. Sebetulnya banyak hal yang bisa kami lakukan di sana tetapi tidak bisa saya buka di sini," ungkap Jokowi di Lanud TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin (3/7/2023). 

Nasib Kapten Philip yang tidak jelas sempat membuat pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti geram. Apalagi sempat muncul isu bahwa Kapten Philip merupakan bagian dari KKB pimpinan Egianus Kogoya tersebut. 

Sementara, Jokowi menyebut bakal berkunjung ke Papua pada 6 Juli 2023. Rencananya di sana, dia akan mengikuti Papua Street Festival pada 7 Juli 2023. 

1. Pemda bakal berikan uang tebusan bagi KKB Egianus Kogoya asal pilot Susi Air dibebaskan

Pilot Susi Air Kapt. Philip Mark Mehrtens bersama KKB (dok. IDN Times/Istimewa)

Sementara, Kapolda Irjen (Pol) Mathius Fakhiri mengatakan tim negosiator bersedia memenuhi permintaan KKB asal Kapten Philip segera dibebaskan. Namun, mereka tidak bakal memenuhi dua permintaan KKB. Pertama, kemerdekaan dan kedua senjata api. 

"Tidak mungkin kami mengabulkan kedua permintaan itu namun untuk uang yang juga diminta akan disiapkan dan diserahkan kepada Egianus Kogoya asal sandera berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan dan diserahkan ke aparat keamanan," ujar Fakhiri seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada Minggu (2/7/2023). 

Semula, permintaan uang tebusan yang diminta mencapai Rp5 miliar. Permintaan itu disampaikan oleh KKB di awal penyekapan Kapten Philip. 

Tetapi, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, membantah kelompoknya pernah meminta uang tebusan. 

"Kami bukan kriminal dan bukan minta uang," ujar Sebby kepada media pada 30 Juni 2023 lalu melalui pesan singkat. 

"Bahwa tuntutan sangat jelas yaitu Pemerintah Indonesia harus mengakui eksistensi perjuangan TPNPB yang menuntut hak kemerdekaan bangsa Papua," tutur dia lagi. 

2. Pilot Susi Air akan ditembak mati bila pemerintah tak kabulkan tuntutan KKB

KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air, Kapten Kapten Philip Mark Merthens. (IDN Times/Istimewa)

Sementara, informasi terbaru menyebut pihak KKB yang mengancam bakal mengeksekusi Kapten Philip pada 1 Juli 2023 lalu bukan pimpinan Egianus Kogoya. Ancaman itu datang dari KKB yang dipimpin oleh Jeffrey Pagawak. 

"Yang menyampaikan ultimatum terhadap ancaman pembunuhan Pilot Susi Air bukan dari kelompok Egianus Kogoya melainkan dari kelompok Jeffry Pagawak," ujar Kasatgas Ops Damai Cartenz, Faizal Ramadhani dalam keterangannya pada Senin (3/7/2023). 

Faizal mengatakan KKB pimpinan Jeffry Pagawak berasal dari Intan Jaya, Papua Pegunungan. Menurutnya video ancaman pembunuhan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu diunggah olehnya lewat akun berinisial NT.

Meski gitu, bukan berarti KKB pimpinan Egianus Kogoya juga tak menyampaikan ancaman serupa. Dalam sebuah video yang dirilis pada 27 Mei 2023 lalu, KKB pimpinan Egianus juga memberikan tenggat waktu dua bulan atau hingga akhir Juli 2023 bagi pemerintah memenuhi tuntutan mereka. 

"Jika itu (negosiasi) tidak terjadi dalam waktu dua bulan, mereka mengatakan akan menembak saya," kata Philip dalam video yang dibagikan pada 27 Mei 2023 lalu. 

Sedangkan, Kapten Philip sudah disekap oleh KKB sejak Februari 2023 lalu. Di sisi lain, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menegaskan tidak ada batas waktu tertentu terkait proses negosiasi tersebut. Ia pun mengatakan upaya pembebasan Pilot Susi Air masih terus dilakukan.

3. Susi Air hentikan sementara penerbangan ke Papua Pegunungan

Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti dalam acara Susi Air Jamboree Aviation (SAJA) 2022 di Taman Dirgantara Susi's International Beach Strip, Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022). (IDN Times/Rehia Sebayang)

Sementara, dampak dari penyekapan Kapten Philip, Susi Pudjiastuti selaku pemilik maskapai Susi Air, menyetop sementara waktu penerbangan ke Papua Pegunungan. Ia pun meminta maaf kepada masyarakat Papua atas keputusan tersebut. Penghentian ini sebagai dampak pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan Kapten Philip. 

"Sebanyak 70 persen penerbangan dengan pesawat Pilatus Porter sudah tidak beroperasi. Bandara Paro yang menjadi lokasi pembakaran pesawat sekarang juga menjadi zona merah. Daerah itu kini tidak boleh dimasuki oleh pesawat komersial atau yang di luar institusi negara," ungkap Susi ketika memberikan keterangan pers di daerah Halim, Jakarta Timur pada 1 Maret 2023 lalu. 

Selain itu, Susi Air juga merugi karena hampir 40 persen penerbangan di Papua batal dan tak bisa beroperasi. 

Ia pun mengakui armada Susi Air berkurang dengan dibakarnya pesawat mereka oleh KKB. Selain itu, kata Susi, kepercayaan diri para pilot Susi Air untuk terbang ke wilayah Pegunungan Papua tidak ada lagi. Ia menyebut pengunduran dari para pilot lain akan tinggi bila kasus penyekapan Kapten Philip tidak diselesaikan dengan baik. 

Editorial Team