Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi menegaskan pihaknya masih fokus untuk memulihkan data-data milik instansi di Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 Surabaya. Sebab, PDNS 2 di Surabaya terkena serangan peretas ransomware sejak 20 Juni 2024 lalu. Alhasil, layanan publik milik 239 kementerian atau lembaga ikut lumpuh.
Menurutnya, proses pemulihan data yang terkunci ransomware tak ada permasalahan. Semua permasalahan, kata Budi, sudah beres.
"Beres, sudah. Tanya Pak Dirjen (Hokky Situngkir). Pak Dirjen (APTIKA) aja senyum-senyum," ujar Budi di kantor Kemkominfo, Jakarta Pusat pada Kamis (25/7/2024).
Pelaku ransomware sempat menuntut uang tebusan senilai 8 Juta Dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp131 miliar. Budi pun memastikan uang tebusan yang diminta oleh pelaku, tidak dipenuhi oleh pemerintah.
Namun, yang mengejutkan, tiba-tiba pihak yang mengaku pelaku ransomware mengirimkan pesan bakal memberikan kunci untuk membuka data-data di PDNS 2 Surabaya yang sempat ditutup aksesnya. IDN Times sempat tanyakan apakah kunci yang diberikan di forum khusus itu berfungsi dan bisa membuka data-data di PDNS 2 Surabaya yang terkunci.
"Berfungsi (kunci yang diberikan). Lihat semua situs lembaga sudah berfungsi," imbuhnya.