Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri (dok. IDN Times/Istimewa)
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menduga, pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bukan untuk membahas mengenai koalisi yang akan mereka bangun untuk lima tahun ke depan.
Akan tetapi, dia menilai konsensesi yang akan muncul dalam pertemuan itu terkait penegasan bagi masing-masing kedua partai terhadap peran mereka selama lima tahun ke depan.
Bisa jadi menurut dia, dalam pertemuan nanti sebagai upaya penegasan bagi PDIP untuk berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.Pun demikian, Prabowo juga mendukung Ketua DPR RI periode 2024-2029 nanti tetap dipegang PDIP sebagai partai, pemenang pemilihan legislatif (pileg) 2024 sehingga tidak perlu merubah Undang-Undang MD3.
Adapun, Gerindra menegaskan terus membangun komunikasi untuk membahas rencana pertemuan antara Prabowo Subianto, dengan Megawati Soekarnoputri.
Sementara PDIP memberi sinyal bahwa pertemuan kedua elite partai ini akan berlangsung usai sidang sengketa pemilu 2024 selesai.
“Saya kira ada konsesi yang mungkin akan muncul dalam pertemuan itu (Prabowo-Megawati) nanti tidak melulu mengenai konsesi PDIP bergabung di dalam pemerintahan atau memperoleh kursi,” kata dia.
“Tapi juga ada konsesi Prabowo mendukung ketua DPR tetap dipegang oleh PDIP, supaya tidak perlu diubah UU MD3,” imbuhnya.