Bogor, IDN Times – Ratusan sopir angkutan kota (angkot) melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Balai Kota Bogor, Kamis (23/10/2025). Aksi yang dimulai sejak pagi hari ini berujung pada blokade jalan di depan Balai Kota, tepatnya sekitar pukul 11.25 WIB, setelah para sopir merasa tuntutan mereka tidak ditanggapi.
Koordinator aksi Rusamudra atau yang akrab disapa Derin menyatakan sekitar 500 sopir dari 25 trayek ikut serta dalam aksi mogok ini. Mereka bersikeras menunggu kehadiran Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, setelah hasil pertemuan dengan Wakil Wali Kota dan Sekda dianggap tidak memuaskan.
Rusamudra menegaskan, tuntutan utama para sopir adalah agar kebijakan peremajaan angkot dibuka kembali. Mereka merasa dirugikan dengan adanya penghentian program peremajaan yang selama ini menjadi jalur legal bagi mereka untuk memperbarui armada.
"Tuntutannya adalah agar peremajaan dibuka kembali," tegas Derin.
Rusamudra menyatakan, para sopir bukannya menolak program pemerintah soal reduksi angkot. Para sopir, kata dia, mengaku mendukung program reduksi dan sistem sif (bergantian beroperasi) yang sudah berjalan. Namun, mereka mempertanyakan mengapa peremajaan harus dihentikan.
"Bukan menolak, reduksi angkot kami mendukung. Maaf, program pemerintah kami mendukung. Akan tetapi kenapa peremajaan ini harus distop. Mustinya tolong dibuka keran, untuk peremajaan dan catatan jangan mobil baru, dengan catatan misalkan tahun 2017, 2018 agar kami bisa melebihi batas usia 20 tahun itu," jelas Rusamudra.