ilustrasi membaca Al-Qur'an (pixabay.com/shzern)
Amalan yang kedua, yakni memperbanyak membaca Al-Qur'an, Sebagaimana dalam Qur'an surat Albaqarah Ayat 185 Allah berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
"Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān"
Artinya: Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan juga penjelas juga sebagai pembeda.
Ramadan adalah bulan Qur'an, bulan yang didalamnya diturunkan kitab suci Al-Qur'an. Maka interaksi kita dengan Al-Qur'an harusnya lebih intens lagi, lebih sering lagi karena kita berada di dalam bulan Al-Qur'an yaitu bulan Ramadan. Rasulullah bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Iqra-uul-Qur’ana fa innahu ya-ti yaumal-qiyamati syafi’an li-ash-habihi.”
Artinya: Bacalah Al-Qur'an karena kelak pada hari kiamat Qur’an akan memberikan syafaat pertolongan kepada pembacanya.
Keutamaan membaca Al-Qur'an dapat memberikan syafaat pertolongan kepada sahabatnya ketika di dunia, terlebih saat dikerjakan di bulan Ramadan. Di luar Ramadan saja setiap hurufnya kita mendapatkan satu kebaikan yang Allah lipat gandakan menjadi 10 pahala, apabila masih terbata-bata saja kata nabi "ajrun" dikali dua pahalanya, apalagi di dalam bulan Ramadan tentu akan berkali-kali lipat lagi.
Namun ingat di ayat yang tadi, Allah menginginkan fungsi Qur'an itu ada tiga. Pertama Huda Linnas, sebagai petunjuk bagi manusia. Lantas kapan Qur'an itu menjadi petunjuk? Al-Qur'an menjadi petunjuk ketika dipahami.
Maka itu, penting bagi kita tak hanya membaca Al-Qur'an namun juga membaca dan memahami terjemahnya artinya dengan membuka kitab tafsir agar tahu betul penjelasan dari ulama. Hal ini dilakukan supaya kita paham, supaya Qur'an itu jadi petunjuk dan menjadi cahaya dalam kehidupan kita.
Fungsi Qur'an yang kedua adalah Wa Bayyinat artinya Al-Qur'an sebagai penjelas atas petunjuk yang tadi. Dan fungsi Al-Qur'an yang terakhir adalah Al-Furqan, Allah SWT ingin Qur'an menjadi pembeda.
Bukan hanya membedakan mana yang haq yang benar yang kita ikuti dan yang batil yang salah untuk kita jauhi. Al-Qur'an kata Ulama menjadi Al-Furqan bahkan membedakan kita, maka harus berbeda antara orang yang mengaku dekat dengan Qur'an, daengan orang yang jauh dari Qur'an.
Kalau kehidupan kita yang mengaku rajin baca Qur'an, bahkan menghafal Qur'an, hingga mengkhatamkannya ternyata tidak jauh beda dengan orang-orang yang belum kenal Qur'an, berarti ada yang salah dalam interaksi kita dengan Qur'an. Mungkin selama ini kita hanya sebatas membacanya belum memahaminya, belum men-taddaburi-nya apa lagi mengamalkannya dalam kehidupan. Semoga Allah mudahkan kita untuk menjadi ahlul Qur’an.