Ilustrasi Suasana Malam Perkotaan (IDN Times/Anata)
Nabi Muhammad SAW dalam Riwayat ketika memasuki 10 Ramadan yang akhir, mengencangkan sarungnya, yang bermakna berpisah sementara dengan istri-istrinya. Kemudian, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya untuk mengoptimalkan Ramadan, karena di 10 Ramadan terakhir ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan yaitu malam Qadar.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Lailatull Qadri khairum min alfii shahr
Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."
Usia umat Rasul itu terbatas dari 60 sampai 70 tahun, maka dengan bertemu dengan malam Qadar, Lailatul Qadar usia kebaikan kita bisa berlipat ganda. Itu sebabnya kenapa umat Nabi Muhammad bisa menandingi pahala umat-umat nabi terdahulu yang usianya panjang-panjang, karena dapat kesempatan untuk bertemu dengan malam Lailatul Qadar. Di 10 malam terakhir, terlebih di malam-malam yang ganjil.
Maka teman-teman semua yang disayang Allah, manfaatkan Ramadan, maksimalkan ibadah, perbanyak interaksi dengan Al-Qur'an, perbanyak sedekah jangan sampai menyesal di kemudian hari. Dan yang tak kalah penting, usahakan untuk tetap istiqamah meski Ramadan berlalu.