Jakarta, IDN Times - Kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan asrama, khususnya pesantren menjadi sorotan. Menanggapi hal ini, Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan, Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin mengatakan langkah menutup pesantren bukan satu-satunya solusi.
Menurutnya, fokus lebih baik diberikan pada korban baik dari sisi psikologis hingga keadaan sang anak.
“Hal yang terpenting dalam penanganan kejadian ini yang menjadi prioritas adalah penanganan korban, penanganan anak-anak. Soal pesantren ditutup atau tidak itu administratif,” kata dia dalam siaran YouTube Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), dikutip Selasa (14/12/2021).