Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sebuah mobil terbakar berimbas ke bangunan Kampus F Trisakti, Cempaka Putih. (dok. IDN Times/Istimewa)
Sebuah mobil terbakar berimbas ke bangunan Kampus F Trisakti, Cempaka Putih. (dok. IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Kebakaran masih menjadi bencana yang mendominasi Jakarta.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menunjukkan, sejak awal tahun 2024 tercatat sudah ada 242 kejadian kebakaran.

"Dari awal tahun sampai sekarang masih didominasi kebakaran paling banyak," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Selasa (28/5/2024).

1. Kebakaran terjadi sepanjang tahun

Kebakaran kapal di sebuah dermaga di Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (5/5/2024). (Dok. Istimewa)

Menurut Yohan, frekuensi kebakaran di Jakarta terjadi sepanjang tahun.

Kebakaran lebih mendominasi dibandingkan bencana lainnya seperti banjir dan pohon tumbang yang hanya terjadi saat musim hujan dan angin kencang.

"Frekuensinya tidak sebanyak bencana kebakaran, tetapi banjir banyak menyita waktu dan tenaga," kata dia.

2. Kebakaran terbanyak terjadi di Jakarta Timur

Kompresor ruko di Jalan Mampang meledak, menyebabkan kebakaran pada Kamis (18/4/2024) malam. (dok. IDN Times/Istimewa)

Dari jumlah kebakaran sebanyak 242 itu, kata dia, lokasi yang sering mengalami kejadian dalah di Jakarta Timur dengan jumlah 69 kejadian.

Kemudian Jakarta Barat 67 kejadian, Jakarta Selatan 44 kejadian, Jakarta Pusat 35 kejadian, dan Jakarta Utara 27 kejadian.

3. Tahun 2023 kebakaran capai 800 kali

Kompresor ruko di Jalan Mampang meledak, menyebabkan kebakaran pada Kamis (18/4/2024) malam. (dok. IDN Times/Istimewa)

Pada tahun 2023, BPBD mencatat ada 800 kali kebakaran di Jakarta yang ditangani.

Sementara, data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI menunjukkan lebih dari 5.000 kejadian kebakaran pada periode yang sama.

"Ada perbedaan data dengan pemadam. Kami (hanya) menghitung apabila terdapat korban atau penyintas," ujar dia.

Adapun data Gulkarmat menghitung seluruh kejadian kebakaran.

Editorial Team