Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Ahmad Mustaqim
IDN Times/Ahmad Mustaqim

Jakarta, IDN Times - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menyindir calon petahana Ganjar Pranowo soal kesibukannya 'bolak-balik' ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sindiran tersebut disampaikan Sudirman dalam Debat Pilgub Jawa Tengah di Hotel Best Western Premier Solo Baru, Jawa Tengah, Kamis (3/5).

1. Ganjar bolak-balik ke KPK

Sudirman mengatakan, sejak KPK berdiri, sebanyak 98 kepala daerah telah dicokok oleh lembaga antirasuah tersebut. Sebanyak 32 di antaranya berasal dari Jawa Tengah.

"Misal Ganjar bolak balik ke KPK sebagai saksi. Kami tidak ingin tambah jumlah itu," kata Sudirman Said.

Ganjar memang beberapa kali dipanggil KPK dalam kapasitasnya sebagai saksi kasus korupsi proyek KTP Elektronik. Namun Ganjar berulang kali membantah terlibat kasus ini.

"Ketahuilah Gubernur mu ini yang menolak duit pemberian itu," kata Ganjar. Selain itu Ganjar juga meminta Ida Fauziyah, pasangan Sudirman Said, untuk bersaksi bahwa dirinya tidak pernah menerima duit suap. Ida bersama Ganjar pernah sama-sama duduk di Komisi II DPR.

2. Sudirman: Korupsi soal teladan

'Serangan' Sudirman terhadap Ganjar kembali dilanjutkan dengan menyebut pemanggilan KPK terhadap Ganjar bukanlah teladan yang baik. Ia juga menyebut Jawa Tengah darurat korupsi.

"Karena korupsi soal teladan," katanya.

3. Begini jawaban Ganjar Pranowo

Ganjar membantah jika Jawa Tengah disebut darurat korupsi. Ia mempertanyakan data korupsi yang disampaikan Sudirman Said. 

"Data boleh dibandingkan, Jabar atau Jateng yang paling banyak korupsi?" katanya. "Jangan sampai data itu salah."

Ganjar lantas menyebut KPK telah memberikan penilaian bahwa pengelolaan gratifikasi terbaik ada di Jawa Tengah.
Laporan kekayaan pejabat Jawa Tengah kepada KPK, Ganjar melanjutkan, juga tinggi.

"Boleh gak sampaikan kepada saya adakah dalam lingkup Jateng selama kami memimpin ada yang dicokok oleh KPK?" tanya Ganjar.

 

Editorial Team