Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Debat Cagub Jateng Putaran Kedua, Sudirman Langsung 'Serang' Ganjar di Awal

IDN Times/Sukma Shakti
IDN Times/Sukma Shakti

Jakarta, IDN Times - Debat kedua calon gubernur Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2018 langsung diwarnai 'serangan' dari pasangan calon nomor urut 2, Sudirman Said-Ida Fauziyah kepada pasangan calon numur 1 Ganjar Pranowo-Taj Yasin.

1. Sudirman Said sebut kemiskinan masih tinggi di kepemimpinan Ganjar

Pada segmen pertama, Sudirman Said menyebut di bawah kepemimpinan Ganjar, Jawa Tengah mengalami kemunduran. Selain itu, angka kemiskinan di juga masih relatif tinggi, yakni 11 juta orang. 

"Di era Gubernur Ganjar, Jateng alami kemunduran. PAD kita naik 58 persen. Kemisikinan masih tinggi 11 juta rakyat belum dapat jaminan kesehaan. Catatan kesehatan data BPJS 3/10 keluhan sakit. Itu di bawah nasional. Kami terpanggil menawarkan perbaikan, kami berkomitmen akan menuntaskan 2,2 jt rakyat miskin. Kami ajak elemen pesantren, kampus, sekolah swasta, dan lainnya kerja bersama," kata Sudirman.

2. Kekerasan perempuan dan anak masih tinggi di Jateng

Sedangkan, pasangan Sudirman, Ida juga menyebutkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jateng masih tinggi. Kekerasan bukan saja terjadi di ruang publik, tapi juga dalam rumah tangga.

Dia pun menyebutkan solusinya, pertama diperlukan bukan cuma tindakan kuratif tapi preventif. Kedua, perlu pemahaman kepada masyarakat bahwa perempuan punya hak yang sama dan perlindungan. 

"Kalau terjadi kekerasan perlu pendampingan, bukan hanya fisik tapi psikologi juga. Shalter perlu dilibatkan. Tidak hanya urusan pemerintah tapi kerja sama kelompok masyarakat prempuan lainnya. Perlu terus dibangun dan yang harus dibangun adalah deteksi dini kekerasan terhadap perempuan. Lingkup RT juga diperlukan, karena yang bisa mendeteksi dini adalah masyarakat terdekat," dia melanjutkan.

3. Efisiensi dan produktifitas untuk pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

Sementara, pada pemaparan pertama Ganjar menyampaikan slogan pemerintahnya ke depan "Pemerintahan bersih yang tidak korupsi dan membohongi". Kedua, soal efesiensi dan peningkatan produktifitas agar pertumbuhan ekonomi menjadi berkualiras.

"Berkualitasnya dimana? Pertama secara efisien diukur pelayanan publik makin baik, integritas aparat mulai terjaga dan dibuktikan dengan banyak penghargaan. Kinerja pemerintah meningkat, pendidikan yang meningkat, kesehatan yang lebih bagus. Makannya kalau bicara kualitas, maka partisipasi publik makin menunuikkan hasil," ujar Ganjar.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us

Latest in News

See More

KSAD Tidak Akan Lindungi Prajurit Kopassus Pelaku Pembunuh Kacab BRI

19 Sep 2025, 11:39 WIBNews