Jakarta, IDN Times - Perwakilan dari tim kecil Koalisi Perubahan, Sudirman Said, menepis pernyataan pihak Partai Gerindra yang menyebut Anies Baswedan tidak pamit lebih dulu ke Prabowo Subianto sebelum ia diumumkan menjadi capres di Pemilu 2024. Menurutnya, Anies sudah sempat beberapa kali menemui Prabowo di kantor Kementerian Pertahanan. Salah satunya untuk membicarakan soal kemungkinan ia diusung jadi capres di Pemilu 2024.
"Suasananya ketika itu hectic sekali. Di satu sisi, ia sudah harus menyelesaikan term (jabatan gubernur) pada pertengahan Oktober 2022. Di sisi lain, dia sudah memasuki satu fase baru menjadi bakal calon presiden suatu partai yang itu juga penuh dengan pressure sebetulnya," ungkap Sudirman ketika berbicara di program siniar Akbar Faisal berjudul 'Uncensored' dan tayang di YouTube pada Minggu, (12/2/2023).
"Tapi, menurut saya, kulo nuwun itu bukan tidak dilakukan. Saya juga tahu lah (Anies) bertemu Pak Prabowo di Kemenhan, untuk membicarakan soal kemungkinan-kemungkinan ini. Begitu juga bertemu dengan teman-teman di PKS (Partai Keadilan Sejahtera)," katanya.
Namun, Sudirman mengakui Anies tidak secara khusus menemui Partai Gerindra dan PKS untuk membahas soal niatnya menjadi capres di Pemilu 2024. "Tapi, komunikasi yang membahas itu tetap ada," ujarnya lagi.
Di sisi lain, Sudirman mengakui kesibukan Anies jelang masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir. Dalam pandangannya, itu menjadi masa paling berat bagi Anies.
"Orang kalau mau menyelesaikan masa jabatan itu kan (mengurusi) masalah dokumentasi, aspek legal, upacara, hingga bertemu dengan konstituen. Jangan lupa juga, di hari-hari itu, Kuningan (KPK) sangat menekan," kata mantan Menteri ESDM itu.
Yang dirujuk oleh Sudirman terkait komisi antirasuah yakni jelang masa jabatannya sebagai gubernur berakhir, santer terdengar bahwa KPK bakal menetapkan Anies sebagai tersangka dalam perhelatan Formula E. "Saya tidak ingin defend Beliau terlalu berlebihan, tetapi waktu ketika itu memang sangat mahal," tutur dia.
Lalu, dalam pandangan Sudirman, apa yang menyebabkan sejumlah pihak terkesan antipati terhadap keberadaan Anies?