Jakarta, IDN Times - Memasuki 100 hari kinerjanya yang jatuh pada 28 Januari mendatang, pemerintahan Prabowo-Gibran diberi rapor merah oleh organisasi Centre of Economic and Law Studies (CELIOS). Penilaian itu merupakan hasil survei yang menggunakan metodologi expert judgment.
Berbeda dari hasil survei pada umumnya, CELIOS melibatkan panel juri yang terdiri dari para jurnalis yang memiliki wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah. Studi ini melibatkan 95 jurnalis dari 44 lembaga pers di Indonesia.
"Para jurnalis dipilih (sebagai responden) karena mereka memiliki akses langsung dan kemampuan untuk melaporkan secara objektif, terperinci dan kritis tentang kebijakan pemerintah dan implementasinya," ujar Direktur Kebijakan CELIOS, Media Wahyudi Askar yang dikutip dari YouTube pada Rabu (22/1/2025).
Ia turut menyinggung hasil survei yang dikeluarkan oleh Litbang Kompas dan menampilkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai 80 persen. Dalam pandangannya, tidak semua responden bisa diberikan beban penilaian kinerja presiden dan wakil presiden.
"Tidak bisa penilaian kinerja presiden dan wakil presiden dibebankan kepada responden yang tak memiliki pengetahuan yang kuat serta akses informasi mengenai bagaimana kinerja pemerintahan berjalan," katanya.
Hasil survei yang dilakukan CELIOS memberikan skor 5 dari 10 bagi kinerja Prabowo di 100 hari pertamanya sebagai presiden. Sedangkan, kinerja Gibran dinilai lebih buruk yakni mendapat skor 3 dari 10 dalam 100 hari kinerjanya.