Ilustrasi kampanye (IDN Times/Galih Persiana)
Selain itu, Andreas menyatakan adanya fenomena menarik jelang Pilpres 2024 mendatang karena adanya migrasi suara dari kalangan pemilih. Hal tersebut tercermin dari peningkatan elektabilitas Prabowo disertai menurunnya elektabilitas Anies.
“Prabowo yang pernah satu kubu dengan Anies menjadi opsi terbaik di tengah ketidakpastian nasib Anies bakal nyapres atau tidak,” ucap dia.
Terakhir, survei New Indonesia juga turut mensimulasikan jika Pilpres 2024 hanya menyisakan dua nama, yakni Prabowo dan Ganjar.
Hasilnya, Prabowo mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan total 49,5 persen. Sementara Ganjar, hanya mendapatkan dukungan sebesar 36,6 persen.
“Prabowo mengungguli Ganjar dalam simulasi dua nama bakal calon presiden,” ungkapnya.
Untuk diketahui, survei tersebut digelar pada 5 sampai 12 Juli 2023. Riset mengenai elektabilitas bacapres itu melibatkan 1200 responden.