Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Purbaya jadi menteri terfavorit
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tampilkan gaya kepemimpinan baru. (Dok. Kemenkeu)

Intinya sih...

  • Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjadi menteri terfavorit dengan skor 83,7 persen.

  • Menteri Pertanian Amran Sulaiman mendapat penilaian positif 72,3 persen berkat keberhasilannya mendongkrak produksi pangan.

  • Penilaian terburuk di antara seluruh anggota kabinet diperoleh oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan penilaian negatif tertinggi hingga 78,4 persen.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Indonesia Social Insight (Idsight) merilis hasil survei penilaian publik terhadap kinerja para pembantu Presiden RI Prabowo Subianto, setelah setahun usia pemerintahan.

Hasilnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mendapat penilaian positif. Ia menjadi menteri terfavorit dengan skor 83,7 persen.

“Meskipun baru sebulanan menjabat, Menkeu Purbaya menjadi sosok paling difavoritkan oleh publik di antara deretan para pembantu Presiden Prabowo,” kata Direktur Komunikasi Idsight, Johan Santosa, di Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Sebaliknya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia paling tidak disukai publik dengan penilaian negatif tertinggi hingga 78,4 persen. Kontroversi serta beragam kebijakan tidak populer Bahlil bahkan memunculkan desakan agar Bahlil diganti pada reshuffle kabinet berikutnya.

1. Publik sempat pesimis dengan pergantian Sri Mulyani

Di tengah ramainya isu pengunduran diri sebagai Menteri Keuangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengunggah foto dirinya menghadiri Rapat Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Minggu (31/8/2025). (Sumber: @smindrawati)

Idsight melakukan analisis terhadap tanggapan pengguna media sosial pada akun milik menteri/kepala badan atau kementerian. Konten mencakup postingan pada platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok selama rentang waktu 24 September sampai 3 Oktober 2025.

Data ini menunjukkan, publik sempat pesimis dengan awal pergantian Menkeu Sri Mulyani.

“Pergantian tim ekonomi memang sempat menimbulkan pesimisme, tetapi publik juga resah dengan kebijakan Sri Mulyani yang dituding biang kenaikan pajak,” jelas Johan.

Rumah Sri Mulyani menjadi salah satu sasaran penjarahan, hingga berembus kabar pengunduran diri. Gaya berbeda yang ditampilkan Purbaya dengan lugas, blak-blakan, dan turun ke lapangan menjadikannya sebagai idola baru masyarakat.

Johan memaparkan, gebrakan yang dilakukan Purbaya mendapat sambutan positif yakni mengucurkan dana Rp200 triliun yang berasal dari saldo anggaran lebih (SAL) kepada bank-bank Himbara, untuk disalurkan pada kredit produktif, khususnya bagi industri padat karya yang banyak menyerap lapangan kerja serta sektor UMKM.

“Kritik Purbaya soal cukai rokok hingga kegeraman soal lambatnya pembangunan kilang Pertamina menuai dukungan luas publik,” lanjut Johan.

Purbaya juga menjanjikan pertumbuhan ekonomi 6 sampai 8 persen dan ajakan kepada generasi Z untuk “sama-sama menjadi kaya bersama”.

2. Daftar 10 besar menteri yang dinilai berkinerja positif

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Minggu (5/10/2025) malam (dok. BPMI Sekretariat Presiden)

Selain Purbaya, peringkat kedua menteri dengan kinerja terbaik ialah Menteri Pertanian Amran Sulaiman mendapat penilaian positif 72,3 persen.

“Apresiasi terhadap Amran berkat keberhasilannya mendongkrak produksi pangan dan tekad mewujudkan swasembada,” papar Johan.

Sepanjang Januari-Oktober 2025 produksi beras nasional tembus 33,1 juta ton dan Amran optimistis bisa mempercepat target swasembada dalam tahun ini. Pada pidatonya di sidang Majelis Umum PBB, Prabowo menyatakan tekad Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Posisi ketiga, Menteri Agama Nasaruddin Umar menduduki peringkat tiga besar dengan penilaian positif 60,2 persen.

“Lekat dengan isu kerukunan beragama, Nasaruddin juga bergerak cepat terkait robohnya pesantren Al-Khoziny dengan menekankan perlunya standar bangunan,” ujar Johan.

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyon tercatat mendapat penilaian positif cukup tinggi sebesar 58,7 persen. Ia menduduki posisi keempat.

“AHY digadang-gadang publik menjadi pemimpin masa depan, sebagai wakil presiden atau bahkan calon presiden,” tandas Johan.

Di lingkaran istana, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mendapat posisi kelima dengan skor sebesar 57,4 persen.

“Prasetyo banyak tampil menjelaskan kebijakan Presiden, setelah krisis komunikasi dan gelombang demonstrasi sepanjang tahun, puncaknya rusuh akhir Agustus,” jelas Johan.

Kemudian posisi selanjutnya berturut-turut diikuti Menteri Pertahanan Sjamsoeddin 53,8 persen; Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti 56,8 persen; Menteri Sosial Saifullah Yusuf 52,5 persen; Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 51,3 persen; dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni 50,2 persen.

3. Menteri-menteri dengan penilaian terburuk

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Penilaian terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mencatatkan rekor terburuk di antara seluruh anggota kabinet.

“Publik menyoroti soal monopoli terkait kelangkaan BBM di mana SPBU swasta diminta mengambil kuota impor dari Pertamina,” ujar Johan.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana juga masuk dalam pembantu presiden dengan kinerja terburuk dengan skor 60,3 persen. Hal itu disebabkan maraknya kasus keracunan pada program makan bergizi gratis (MBG).

Menteri HAM Natalius Pigai berada diposisi ketiga menteri dengan kinerja terburuk dengan skor 58,2 persen. Johan menjelaskan, sentimen negatif publik muncul karena pernyataan kontroversial Pigai yang membela kasus-kasus keracunan pada program MBG tidak melanggar HAM.

Menteri lain yang banyak dinilai negatif adalah Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (57,7 persen) serta Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto (55,4 persen).

“Publik mempertanyakan realisasi program 3 juta rumah subsidi, bahkan dianggap nihil,” kata Johan.

Menteri lainnya yang dinilai memiliki kinerja buruk ialah Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (53,2 persen); Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (50,6 persen); Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (48,3 persen); Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini (45,7 persen); dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli (43,2 persen).

Editorial Team