Jakarta, IDN Times - Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) melakukan survei potensi 2023 menjadi tahun berat dan gelap. Survei itu dilakukan pada 5-16 Desember 2022.
Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia, Boni Hargens, mengatakan survei ini menggunakan metode cluster sampling dengan melibatkan 900 responden. Margin off error dalam survei ini sekitar 2 persen, dengan tingkat kepercayaan 98 persen.
"Kami menyimpulkan bahwa Tahun 2023 menjadi tahun yang berat dan gelap karena adanya ancaman-ancaman nyata mulia dari potensi krisis ekonomi dunia, sebagai efek lanjutan perang Rusia-Ukraina, instabilitas pasar keuangan, dan meroketnya inflasi dunia, risiko stagflasi serta instabilitas nasional seperti radikalisme, terorisme, dan separatisme Papua," ujar Boni di acara rilis hasil survei nasional LPI, di Jakarta, Jumat (23/12/2022).